HaCkEd By RxR HaCkEr

April 13th, 2014 by Vinsen Sius No comments »

 

HaCkEd By RxR HaCkEr

just for fun

GeNErAL ~ Error 7rB
Skype:a.789a

Penerapan Perpustakaan Digital di Universitas Airlangga

April 13th, 2014 by Vinsen Sius No comments »

Jurusan Sistem Informasi
Tugas Paper
M0214 – TOPIK–TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan Perpustakaan Digital di Universitas Airlangga

Kelas/Kelompok:06 PDM/06

Anggota Kelompok:
Andy Bernardus 1501178485
Dedi Julius 1501169860
Rudi Sumarno 1501172355
Surya Prawira 1501170274
Vinsen Sius 1501169801
Willys Bun 1501169915

ABSTRAK

Didalam Era globalisasi yang sedang berkembang ini, Perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada sangan mudah dan murah untuk diimplementasikan. Perpustakaan menjadi suatu sarana belajar yang digunakan untuk mencari informasi . melalui adanya akses internet, maka perpustakaan digital atau 3-library dapat diimplementasikan.

Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet.
Kata Kunci: E-library, Electronic Library, Perpustakaan digital


BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi di masa sekarang sangat cepat. Kita juga dituntut untuk mengimbangi serta mengikuti perkembangangan teknologi informasi sehingga tidak mengalami kecanggungan untuk menggunakannya.Keuntungan dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena dampak globalisasis yang ada dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, masyarakat juga menuntut segala sesuatu yang instant, cepat, akurat sehingga dapat menghemat waktu serta memberikan data yang akurat.
Dari berkembangnya Teknologi Informasi yang ada, maka muncul lah Perpustakaan digital yang dianggap sebagai suatu perkembangan teknologi informasi dalam cakupan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Perpustakaan digital ini dapat diartikan sebagai sebuah perpustakaan elektronik yang dijalankan menggunakan internet, tetapi untuk melakukan aktivitas d perpustakaan digital tersebut, user harus mempunyai ID serta password yang telah terdaftar pada perpustakaan tersebut.Perpustakaan digita; juga dapat diartikan sebagai perpustakaan yang menyimpan data buku dalam bentuk digital sehingga dapat dibaca dan diterima oleh komputer.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari perpustakaan digital ini adalah bagaimana cara implementasi perpustakaan digital ini.

Tentu saja pada perkembangan teknologi yang pesat ini E-Library adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunakan kertas yang digunakan untuk mencetak buku ataupun yang lainnya.

1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui perpustakaan digital atau e-library sehingga seluruh informasi yang bermanfaat dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkan.

1.4 Manfaat
– Mendapatkan akses yang mudah dari perpustakaan digital ini sehingga dapat melakukan pencarian saat berada di manapun selama masih menggunakan internet.
– Menghemat waktu yang ada sehingga dapat mencari informasi yang ada melalui internet.

BAB 2
Landasan Teori
2.1 Pengerian Perpustakaan Digital
Keputusan Presiden RI Nomor 11 mengungkapkan bahwa perpustakaan digital adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunnan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Perpustakaan Digita Merupakan suatu organisasi yang bertugas mengumpul informasi bagi pemakai perpustakaan. Suatu organisasi yaitu suatu badan terdapat sekelompok orang yang bertanggung jawab mengatur dan mengendalikan perpustakaan tersebut. (Rohanda, 2000).
Herlandi (herlandi, 2009) mengungkapkan bahwa Digital adalah pengambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Semua system komputer menggunakan system digital sebagai basis datanya.
Menurut Digital library federation perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan bisa diakses dengan komputer. Perpustakaan Digital Sangat berbeda dengan jenis perpustakaan lainnya.
Semua isi dalam Perpustakaan Digital tersimpan dalam suatu server komputer yang bisa ditempatkan secara local maupun dilokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui jaringan komputer (Susan, 2004)
2.2 Pentingnya Perpustakaan Digital
Beberapa hal yang menjadi factor tentang perlunya dilakukan digitalisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Semakin banyaknya peluang karena seiring dengan perkembangan teknologi informasi perpustakaan menjadi murah dan mudah diimplementasikan. Dalam menghadapi tuntutan manysrakat berbasi dalampengetahuan terhadap informasi mendatang di masa depan teknologi informasi menjadi keharusan dalam diterapkan di Indonesia.
2. Perpustakaan adalah lembaga edukatif, informative,preservative dan rekreatif bagi masyarakat luas, dan dalam rangka mencerdaskan masyarakat maka perlunya dikembangan Perpustakaan Digital dengan dibantu dengan teknologi informasi masa kini dan masa depan yang akan datang informasi dari seluruh koneksi yang dapat di akses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun.
3. Dengan Fasilitasi digitaliasi perpustakaan, maka koleksi-koleksi yang ada dapat dibaca oleh masyarakat luas baik di Indonesia, maupun di dunia internasional (Gatot,2009).

2.3 Proses Dalam Perpustakaan Digital
Proses digitalisasi terdapat tiga tahapan utama dalam Perpustakaan Digital menurut (Suryandari, 2007) sebagai berikut:
• Scanning
proses dalam mengubah dokumen dalam bentuk media cetak kedalam bentuk berkas digital
• Editing
Proses dalam mengelolah berkas digital didalam komputer dengan cara diberi kata sandi, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink dan sebagainya.
Kebijakan mengenai hal-hal apasaja yang perlu untuk diedit dan di lindungi didalam berkas tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan di perpustakaan tersebut
Proses Optical Character Recognition di kategorikan kedalam proses editing, Optical character Recognition adalah proses mengubah gambar ke teks. Contoh: memindai halaman abstrak tesis, maka akan di hasilkan berkas pdf dalam bentuk gambar, yang arinya berkas tersebut tidak dapat diolah dengan program pengolah kata.
• Uploading
Proses memasukan dokumen ke Perpustakaan Digital. Berkas yang di masukan termasuk halaman judul hinga lampiran yang telah di ubah melalui proses editing.
Terdapat dua buah server, server pertama adalah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam LAN (local area network) perpustakaan tersebut.Server kedua yang terhubung ke internet, berisi metadata abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk keamanan data.
Dengan Demikian, dull text karya hanya dapat di akses di lan, sedangan karya abstrak dapat di akses melalui internet.
2.4 komponen- komponen Perpustakaan Digital
Didalam perpustakaan digital harus terdapat beberapa komponen agar Perpustakaan Digital tersebut dapat berjalan semestinya,
• Admin
Melayani pendaftaran anggota, memasukan buku dan referensi, mengubah data buku, menghapus data buku, melayanin pemesanan buku serta transaksi peminjaman dan pengembalian buku adalah tugas dari admin, jadi agar Perpustakaan Digital dapat berjalan Admin sangat di perlukan.

• Buku
Buku adalah Objek paling utama dalam perpustakaan, jika kita mengatakan perpustakaan yang pertama kita bayangkan adalah buku, dalam hal ini buku di bedakan menjadi dua jenis:
1. Buku Fisik
Buku yang dapat di pinjam secara fisik, diperpustakaan digital dapat dilihat cover, judul, pengarang dan penerbitnya sehingga dapat memudahkan dalam meninjaman buku.
2.Buku Non fisik
Buku Non fisik di artikan dalam artian bahwa buku tersebut hanya terdapat dalam bentuk elektronik yang dapat di download saja.

• File
File dalam Perpustakaan Digital mempunyai definisi sebagai suatu saranan yang dapat digunakan dalam menyimpan berbagai macam data, dengan menfokuskan dalam factor kemudahan dan keamanan dalam mencari kembali data yang bersangkutan.
File juga dapat disamakan dengan sebuah filling cabinet dimana berfungsi untuk menyimpan berbagai macam arsip. Arsip adalah data yang tertulis di selembar kertas.
File dalam Perpustakaan Digital berbeda dengan file program, file data semata-mata berisi data. Setiap file data terdiri atas kumpulan laporan data. Contoh: data pemain bola, file data berisi kumpulan laporan dari pemain bola tersebut dengan item-item No, nama, Alamat.
Masing-masing item tersebut disebut dengan field jadi kumpulan field membentut laporan sedangkan kumpula laporan membentuk sebuah file.

• Pengguna
Dalam Perpustakaan Digital terapat dua jenis pengguna yaitu non anggota dn anggota. Pengguna non aggota memiliki akses yang terbatas yaitu hanya dapat mencari informasi tentang koleksi buku dan referensi yang ada pada Perpustakaan Digital.
Pengguna yang sudah menjadi anggota memiliki akses yang lebih banyak, melakukan oencarian informasi koleksi buku dan referensi, order buku secara online, melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku melalui admin, serta dapat mengunduh file yang tersedia.
Jika pengguna ingin menjadi anggota pengguna tersebut harus mendaftar terlebih dahulu dengan ketentuan-ketentuan syarat Perpustakaan Digital tersebut.


2.5 Insfrastruktur dalam Perpustakaan Digital
Hardware, software, dan jaringan komputer adalah elemen-elemen utama dalam membentuk Perpustakaan Digital. Personal computer, jaringan internet, world wide web. adalah perangkat utama yang diperlukan.

Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:
• Web server
Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.
• Database server
Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian Database server adalah tempat di mana koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.
• FTP Server
FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.
• Mail Server
Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.
• Printer Server
Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.
• Proxy Server
Perangkt yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital, yang berfungsi dengan mengatur hak-hak akses dari pengguna maupun melakukan blokir ke situs yang tidak diperkenankan.

2.6 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital
Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang di butuhkan, beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital:

1) Long Distance Service
Dengan adanya Perpustakaan Digital pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun dan secara realtime.
2) Akses yang mudah
Jika pengguna ingin mencari informasi ataupun buku pengguna tidak perlu ke perpustakaan jauh-jauh hanya untuk itu, dengan adanya Perpustakaan Digital waktu dari pengguna tersebut dapat di manfaatkan dengan efisien.
3) Cost Efective
Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.
4) Keamanan
Dalam Perpustakaan Digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat, contoh: jika ingin menyimpan dokumen harus menggunakan format PDF sebab dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.
5) Publikasi Karya Secara Global
Dengan bantuan internet Karya-karya yang ada dapat dipublikasikan secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.

Masalah dalam Perpustakaan Digital Sebagai Berikut:
1) Kemampuan dalam menentukan biaya,
Biaya dalam membangun insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang tinggi.
2) Masalah Hak Cipta,
Tidak semua pengarang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu ada beberapa pengarang akan berpikir tentang Bayaran yang akan diterimanya atas karyanya.
3) Masyarakat yang belum mengenal teknologi,
Perkembangan teknologi sangat pesat di kota dan daerah metropolitan yang sudah maju, namu bagaimana dengan pelosok-pelosok negri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana mengoperasikannya.
4) Membutuhkan pelatihan,
Terdapat pustakawan yang belum mengerti tentang cara digitalisasi dokumen dan buku oleh karena itu dibutuhkannya pelatihan yang memakan waktu dan biaya.

BAB 3
Pembahasan
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital(digital library).
Digital library atau sistem perpustakaan digital merupakan sistem konsep yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaannya.
Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan bertujuan untuk membantu pekerjaan diperpustakaan, sehingga proses pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efesien. Dan fungsi dari otomasi perpustakaan adalah menitikberatkan pada bagaimana cara mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu dalam mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga informasi yang dicari dapat dilakukan kapan dan dimanapun kita berada.
Universitas Airlangga memiliki satu perpustakaan yang terpusat serta beberapa ruang baca pada masing-masing fakultas dan lembaga dilingkungannya yang memiliki otonomi sendiri-sendiri didalam pengelolaannya, demikian juga didalam penerapan teknologi informasi dan komunikasinya. Namun secara berkala petugas ruang baca dan perpustakaan pusat akan mengadakan pertemuan serta berkoordinasi didalam pelatihan maupun penerapan ICT, khususnya dalam pengintegrasian database koleksi.
Permasalahan
Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas Airlangga adalah mengindentifikasikan permasalah serta memahami karateristik dari pada Perpustakaan Universitas Airlangga. Dan permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Airlangga sebagai berikut :
• Secara geografis Perpustakaan Universitas Airlangga terletak pada tiga lokasi yang berjauhan, sehingga koordianasi antar perpustakaan yang dilakukan dirasa kurang optimal.
• Dari segi pengelolaan perpustakaan, koleksi dari pustaka khususnya hasil karya sivitas akademika masih dalam bentuk hard copy, sehingga hal ini menyebabkan kebutuhan ruang penyimpanan serta penelusuran kurang efisien dan efektif.
• Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui staus koleksi pustaka.
Tujuan
Tujuannya disini adalah bagaimana dalam mengembangkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga agar bisa mengatasi permasalahan yang ada diatas seperti hambatan geografis, sistem serta dapat diibaratkan sebagai perekat daripada berbagai sistem perpustakaan yang ada.
Pembahasan
*Sistem Jaringan
Dengan adanya hambatan geografis, mau tidak mau Perpustakaan Universitas Airlangga harus membangun suatu sistem jaringan antar Perpustakaan Kampus A,B, dan C, dalam jangka panjang yang akan dijaringkan dengan ruang baca fakultas dan lembaga dilingkungan Universitas Airlangga tersebut.
Dengan dibangunnya perpustakan digital di Universita Airlangga yang dapat menghubungkan jaringan LAN Antara perpustakaan Kampus A,B, dan C dengan menggunakan server yang diletakkan pada Perpustakaan Universitas Airlangga Kampus B, maka diharapakn akan meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi digital dalam jaringan serta layanan kepada pengguna perpustakaan.
Terbentuknya jaringan informasi antara perpustakaan dan ruang baca dilingkungan Universitas Airlangga adalah langkah awal untuk bisa terjaring secara luas melalui jaringan Indonesia DLN . Indonesia DLN itu sendiri adalah sebuah jaringan perpustakaan digital Indonesia yang merupakan sebuah komunitas yang didukung oleh sebuah Open system (sistem terbuka) yang bergerak didalam menyusun dan menjalankan program-program digital library services. Dan IndonesiaDLN itu hanyalah sebuah infrastruktur, alat, atau sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan. IndonesiaDLN memiliki berbgai aktifitas yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggotanya yang tergabung didalamnya.
Pemanfaatan jaringan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga ini didasari kenyataan bahwa koleksi yang dimiliki tersebar pada tiga lokasi kampus dan beberapa ruang baca fakultas. Dengan menerapkan jaringan perpustakaan digital seorang anggota Perpustakaan Universitas Airlangga dapat melakukan pencarian dimana saja, baik dari Perpustakaan Universitas Airlangga Kampus A,B, dan C maupun ruang baca fakultas/lembaga dilingkungan Universitas Airlangga serta dari mana saja selama ada komputer yang terkoneksi/terjaring dengan internet maupun intranet.
Metodologi
“Pengembangan Perpustakaan Digital”, metodologi untuk membangun sistem perpustakaan digital yang dikenal denga istilah Fast Methodology, terdapat 6 (enam) fase yaitu :
• Requirement analysis phase
Kegiatan analisis mengenai semua kebutuhan yang akan dikembangkan perpustakaan digital serta modul-modul apa saja yang akan dibuat didalam perpustakaan digital.
• Decision analysis phase
Kegiatan yang menyangkut keputusan yang akan diambil dalam menentukan sistem operasi, basis data, bahasa pemograman dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem perpustakaan digital.
• Design phase
Medesain rancangan arsitektur sistem, basis data dan rancangan interface.
• Construction phase
Perancangan sistem perpustakaan digital yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan menjadi sebuah program. Dan kegiatan yang dilakukan adalah pemograman baik untuk implementasi, server, back office, maupun front office.
• Implementation phase
Pengujian terhadap sistem yang dibuat dan telah diimplementasikan baik untuk implementasi server, back office, maupun front office.
• Training phase
Training kepada staff, operator, teknisi, dan administrator yang akan menangani sistem perpustakaan digital.
• Operation and support phase
Pengoperasian sistem perpustakaan digital serta dilakukan perbaikan masalah yang timbul serta memelihara sistem yang telah beroperasi.
Perancangan dan Implementasi
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalaminya sendiri. Demikian juga kreasi dan inovasi akan menjadi coretan yang tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan di dunia nyata. Dan pada bagian ini akan menjelaskan implementasi perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga.
Pengembangan sebuah perpustakaan dari bentuk konvensional ke bentuk digitalisasi koleksi perpustakaan memerlukan biaya yang tidak sedikit karena untuk mendigitalisasi sebuah dokumen dari bentuk cetak ke bentuk digital diperlukan beberapa tahap yaitu sebagai berikut : proses scanning yaitu merubah dari bentuk cetak kedalam bentuk digital, kemudian ada juga proses editing, yaitu mengedit data yang telah diubah dalam bentukdigital untuk kemudian siap disajikan kepada para pengguna. Didalam proses editing ini juga diberikan keamanan sehingga tidak dapat dirubah oleh pengguna, seperti contoh pada koleksi skripsi, thesis dan disertai kemanan agar copyright tetap ada pada si penulis/pembuat. Kemudian setelah mempunyai koleksi digital, maka kita harus memerlukan pula komputer yang mempunyai peforma yang cukup tinggi sebagai sarana untuk menyimpan serta melayani pengguna dalam mengakses koleksi digital.
Untuk menwujudkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga, program/software yang digunakan untuk memenejemen koleksi digital (skripsi, thesis, disertasi, dan laporan penelitian) dengan mengadopsi software Ganesha Digital Library (GDL) versi 4.0 milik KMRT (Knowledge Management Research Group) ITB. GDL ini dibuat dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan database MySQL serta search engine SWISH-EGDL.
Dalam perkembangan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga menggunaka istilah ADLN (Airlangga Digital Library Network). Dengan adanya sistem ADLN ini sumber-sumber informasi yang berisi tentang koleksi-koleksi civitas akademika(thesis,disertasi,laporan penelitian dan skripsi) dapat dimasukkan dalam program ini.
Saat ini informasi yang tersaji dalam sistem ADLN selain berisi deskripsi fisik koleksi pustaka juga berisi abstrak dari koleksi pustaka tersebut. Untuk kedepan isinya tidak hanya abstrak namun akan dikembangkan dalam bentuk full text. Full text yang tersaji dalam sistem ADLN saat ini hanya koleksi thesis, skripsi dan laporan penelitian.
Setelah ADLN dapat diterapkan di Perpustakaan Universitas Airlangga, maka sejak tahun 2004 ADLN ini diperkenalkan ke ruang baca dan lembaga dilingkungan Universitas Airlangga. Dan dengan terhubungnya Universitas Airlangga, diharapkan pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi-informasi yang ada diruang baca fakultas/lembaga maupun sebaliknya di perpustakaan.
Selain ADLN, di Perpustakaan Universitas Airlangga saat ini juga menggunakan program LARIS (Library Automation Retrieval Information System). Program ini juga mengadopsi program yang open source dari LASer sistem otomasi milik MDLRG (Muhamadiyah Digital Library Research Group) UMM. LASer dirancang dengna menggunakan bahasa pemograman PHP serta menggunakan sistem database MySQL.
LARIS merupakan program sistem otomasi perpustakaan yang digunkan dalam proses pengolahan, penelusuran, layanan sirkulasi, dan absensi staff di Perpustakaan Universitas Airlangga. Dengan adanya program ini maka kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Airlangga yaitu letak kampus A,B, dan C yang saling berjauhan dapat diatasi . Dengan demikian juga petugas bagian sirkulasi dapat mengetahui buku yang dipinjam oleh seorang mahasiswa, baik buku tersebut ada di lokasi perpustakaan kampus A,B, maupun C. Bagi pengguna bila sistem ini sudah dioperasikan secara maksimal makan akan mengetahui status buku, apakah buku tersebut sedang dipinjam atau bisa dipinjam. Sedangkan absensi pegawai berfungsi untuk mengetahui waktu kehadiran dan pulang dari seorang pegawai sehingga bisa dipantau aktifitasnya didalam perpustakaan.

BAB 4
Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN DAN SARAN

Menurut keputusan Presiden RI No.11 mengungkapkan bahwa E-Library adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Salah satu manfaat dari penerapan E-Library ini ialah membantu perpustakaan menyimpan data-data buku yang langkah, dimana nanti dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun
Diharapkan dengan adanya E-Library ini dapat membantu para pengguna dalam mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan yang ada, kapanpun dan dimanapun itu. E-Library ini dapat membantu pengguna yang ingin mencari informasi mengenai buku-buku maupun informasi yang ingin didapat dengan mengunduhnya secara realtime atau online.

Daftar Pustaka
Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.
Suryandari. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL. Jakarta: Wiley.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Surya Prawira
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 26 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Protestan
Alamat : Jl. Beringin No.66D Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon : +6281952216222
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2. SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3. SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Vinsen Sius
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 30 September 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Gajahmada 18 No.12 Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon : +6281952605877
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2. SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3. SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir : Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon : +6282170588555
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
2. SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
3. SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
4. SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Willys Bun
Tempat / tanggal lahir : Sungai Ayak, 3 November 1994
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Gajahmada 24, No.12
Telepon : 0812-99001185
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Santo Yosef (1997 – 1999)
2. SD Yos. Soedarso (1999 – 2005)
3. SMP Negri 1 Belitang Hilir (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andy Bernardus
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 17 Desember 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Beringin No. 85e
Telepon : 085210575151
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Santa Maria
2. SD Karya yosef
3. SMP Santo Petrus
4. SMA Santo Petrus
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dedi Julius
Tempat / tanggal lahir : Bekasi, 4 Juli 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Perjuangan No. 27
Telepon : 081218698187
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Ananda
2. SD Ananda
3. SMP Ananda
4. SMA Ananda
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Penerapan IT Service Management (ITSM) di Pusintek Kemenkeu

April 13th, 2014 by Vinsen Sius No comments »

Jurusan Sistem Informasi
Tugas Paper
M0214 – TOPIK–TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan IT Service Management (ITSM) di Pusintek Kemenkeu

Kelas/Kelompok:06 PDM/06

Anggota Kelompok:
Andy Bernardus 1501178485
Dedi Julius 1501169860
Rudi Sumarno 1501172355
Surya Prawira 1501170274
Vinsen Sius 1501169801
Willys Bun 1501169915

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini, maka setiap perusahaan akan pasti akan memiliki teknologi informasi untuk mendukung jalan nya perusahaan termasuk proses bisnis dan berbagai macam hal yang penting di dalam perusahaan, maka dari itu perkembangan teknologi informasi harus disertai dengan penjalanan tugasnya untuk membantu penggunaan teknologi informasi tersebut seperti menyediakan daftar periksa, tugas dan prosedur bahwa setiap organisasi teknologi informasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Inilah yang dimaksut dengan ITIL atau Information Technology Infrastructure library. ITIL ini diterbitkan dalam seri buku yang masing-masing mencakup topic manajemen teknologi informasi.

Kata kunci : Technology, Information, Infratructure, Library, ITIL.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memberikan pengaruh yang besar di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang teknologi informasi apa yang biasa kita sebut dengan IT. semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin canggih pula infrastruktur yang ada.

Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini, maka setiap perusahaan akan pasti akan memiliki teknologi informasi untuk mendukung jalan nya perusahaan termasuk proses bisnis dan berbagai macam hal yang penting di dalam perusahaan, maka dari itu perkembangan teknologi informasi harus disertai dengan penjalanan tugasnya untuk membantu penggunaan teknologi informasi tersebut seperti menyediakan daftar periksa, tugas dan prosedur bahwa setiap organisasi teknologi informasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Inilah yang dimaksut dengan ITIL atau Information Technology Infrastructure library. ITIL ini diterbitkan dalam seri buku yang masing-masing mencakup topic manajemen teknologi informasi.

Berkembangnya ITIL berawal dari Menanggapi tumbuh ketergantungan pada TI, Pemerintah Inggris Central Computer and Telecommunication Association (CCTA) pada tahun 1980 mengembangkan seperangkat rekomendasi.  Ini diakui bahwa tanpa praktik standar, lembaga pemerintah dan sektor swasta menciptakan kontrak secara independen mereka sendiri praktek manajemen TI.

IT Infrastructure Library berasal sebagai koleksi buku, masing-masing meliputi praktek tertentu dalam IT Service Management. ITIL ini dibangun di sekitar proses-model yang didasarkan pandangan mengendalikan operasi dan mengelola sering dikreditkan untuk Edwards Deming dan Siklus Plan-Do-Check-Action (PDCA).

1.2    Rumusan Masalah
Dengan adanya perkembangan teknologi yang berkembang, maka para perusahaan harus mengikuti arus perkembangan yang ada seperti dengan melek digtal untuk mengetahui perkembangan teknologi saat ini. ITIL mendefinisikan Masalah sebagai penyebab dari satu atau lebih insiden. ITIL memiliki tujuan untuk mengambil Problem Management yaitu pencegahan insiden yang berakibat fatal secara berulang-ulang dan meminimalkan dampak dari insiden ini sehingga dapat diminimalkan mungkin.masalah ini bergantung pada proses managemen yang telah terstruktur.

1.3    Ruang lingkup
Ruang lingkup dari penggunakan Information Technology Infratructure Library (ITIL) ini sangat luas mencakup pengguna yang melakukan kontal langsung dengan teknologi computer itu sendiri maupun cakupan yang lebih luas lagi yaitu perusahaan yang berskala besar dan memakai teknologi informasi untuk menjalankan bisnisnya.

1.4    Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat pembelajaran pada ITIL ini adalah:
• Peningkatan kepuasan pengguna serta pelanggan teknologi informasi
• Ketersediaan layanan yang meningkat, langsung berdampak pada keuntungan usaha
• Perbaikan time to market produk dan jasa baru
• Pengambilan keputusan yang lebih baik
• Minimasi resiko yang ada

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Information Technology Infrastructure Library Framework
Information Technology Infrastructure Library Framework pada mulanya dikembangkan oleh Office of Government Commerce di Inggris, Information Technology Infrastructure Library adalah pendekatan manajemen pelayanan Teknologi Informasi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, information Technology Infrastructure Library bisa disebut sebagai sekumpulan praktik terbaik dari pelayanan teknologi informasi yang pasti dan meyeluruh dan berkemungkinan tinggi dalam mencapai efektivitas dan efisiensi bisnis dalam menggunakan system informasi, information Technology Infrastructure juga digunakan sebagai suatu framework yang dapat dikembangkan dan diadaptasikan dalam pengembangan suatu system.

(Cartlidge, 2007, hal. 8) mengungkapkan bahwa information Technology Infrastructure Library adalah sebuah framework atau konsep yang menerangkan praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi, information Technology Infrastructure Library memungkinkan sebuah kerangka kerja dalam pengolahan Teknologi Informasi dan Berorientasi dalam pengembangan dan pengukuran yang terus menerus terhadap kualitas dari layanan yang disediakan oleh Teknologi Informasi baik terhadap proses bisnis maupun pelanggan. Focus dari information Technology Infrastructure Library adalah dalam memberikan konstribusi dan keuntungan dalam menjalankan teknik-teknik dan proses-proses dalam organisasi.

(Addy, 2007, hal. 38) mengatakan bahwa information Technology Infrastructure Library adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk yang dikembangan di United Kingdom’s Office Of Government Commerce (OCG) dan petunjuk-petunjuk ini yang mengambarkan proses-proses yang terintergrasi dan menyediakan praktek-praktek terbaik dalam mengelola Teknologi Informasi.

2.2 Sejarah Perkembangan information Technology Infrastructure Library
(Addy, 2007, hal. 38) berpendapat bahwa information Technology Infrastructure Library muncul pertama kali pada akhir abad tahun 80an, Central Computer and Telecomunication Agency merupakan bagian dari instansi pemerintahan di inggris, dengan biaya sebesar 9 Milliar pound, mendapatkan  tekanan untuk mengurangi biaya tersebut secara besar, CCTA memutuskan efisiensi besar merupakan salah satu cara potensial untuk mengurangi biaya tersebut, akhirnya mereka menciptakan sebuah lingkungan yang berfokus pada proses dan efisiensi untuk pengembangan sebuah kerangka kerja yang saat ini dikenal sebagai information Technology Infrastructure Library.
Pada tahun 90an sebagian perusahan besar dan agen pemerintahan di eropa mulai mengadopsi kerangka kerja information Technology Infrastructure Library ini sebagai dasar dalam operasional IT.  information Technology Infrastructure Library mulai menyebar secara luas dan dengan cepat menjadi standar de facto untuk manajemen layanan Teknologi Informasi.
Pada Tahun 2001, kerangkan kerja information Technology Infrastructure Library versi 2 diperkenalkan revisi baru ini telah diperbaharui dengan definisi dan terminology yang lebih modern  terutama dalam pengembangan service delivery dan service support yang tinggi sehingga gampang digunakan.
(Cartlidge, 2007, hal. 8) mengatakan bahwa terdapat, beberapa keuntungan dari Information Technology Infrastructure Library, Sebagai

Berikut:
•Meningkatkan kepuasan user dan pelanggan terhadap layanan IT.
•Memperbaiki ketersediaan layanan,  yang berpengaru pada proses bisnis
•Menghemat keuangan, dari pengurangan kerja, kehilangan waktu.
•Memperbaiki manajemen sumber daya dan kegunaan.
•Memperbaiki pembuatan keputusan dan mengoptimalkan resiko.
•Memperbaiki waktu terhadap pasar untuk produk baru dan layanan.

2.3 Konsep information Technology Infrastructure Library
Information Technology Infrastructure Library adalah panduan dalam memberikan praktek-praktek terbaik dalam mengopreasikan organisasi, bagi IT service management dalam membantu menghubungkan IT dengan kebutuhan pelayanan bisnis dan juga sebaliknya information Technology Infrastructure Library memberikan pengaruh yang besar kepada Manajemen termasuk didalamnya manajemen sumberdaya manusia dan proses, efektifitas teknologi, serta efisiensi dan ekonomis dalam memberikan pelayanan bisnis dengan tingkat pelayanan yang sudah disetujui bersama antara IT dan bisnis.

Gambar 2.2.1: information Technology Infrastructure Library (Rudd 2004)
Gambar 2.2.1 menunjukan seluruh area disiplin information Technology Infrastructure Library framework. Gambar tersebut juga mengambarkan hubungan disiplin bisnis dan teknologi. Dapat dilihat bagaimana area Business Perpective lebih dekat ke arah bisnis dan area management insfrastruktut Information and Communication Technology(ICT) lebih ke arah teknologi. Area service delivery dan service support merupakan dua komponen dari IT service management adalah jantung dari information Technology Infrastructure Library Framework (Rudd, 2004).

Information Technology Infrastructure Library memiliki beberapa proses yang terdapat di dalamnya sebagai berikut:
1. The Business Perpective,
The Business Perpective lebih focus dalam pelurusan, pemahaman dan peningkatan IT yang berhubungan dengan bisnis sekarang dan bisnis yang akan datang.
2. ICT Infrastructure Management,
ICT berfokus dalam kuantitas,kualitas dan ketersediaan dari informasi yang mempunyai hubungan dengan insfrastruktur dalam organisasi, melliputi manajemen pelayanan jaringan, manajemen operasi, manajemen dari local prosesor, instalasi komputer dan manajemen system.
3. Planning to Implement Service Managemet,
Planning to implement service management merupakan proses dan fungsi yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan atau meningkatkan ketentuan pelayanan IT. Meliputi IT naturity, keuntungan dari manajemen pelayanan peningkatkan yang terus-menerus yang pasti dihubungkan untuk mengimplementasikan proses information Technology Infrastructure Library dan fugsi service desk.
4. Application Management,
Siklus hidup dari aplikasi dan pengaruhnya terhadap penerapan, pengembangan, dukungan, dan pengiriman pelayanan ICT. Manajemen aplikasi meliputi perubahan bisnis, definisi permintaan, dan implementasi dari solusi untuk mengemukakan  kebutuhan bisnis.
5.Security Management
Bagian dari management IT yang bertugas dalam menjaga keamanan dalam system yang mempengaruhi proses bisnis.
6. IT Service Management,
IT service managemet adalah kumpulan dari tugas yang saling berbagi, ditambah dengan disiplin dan proses yang saling berhubungan yang memungkinkan perusahaan untuk menjamin, mengawasi dan mengatur insfrastruktur IT untuk memberikan kualitas dan efektifitas dalam pelayanan agar dapat mengubungkan keperluan bisnis jangka pendek dan jangka panjang.

2.4 IT Service Management
(Addy, 2007), mengatakan bahwa IT service management terdiri dari dua bagaian utama antara lain adalah service delivery dan service support. Di dalam keseluruhan IT service management terdapat sepuluh proses manajemen dan sebuah fungsi service desk.
Service Delivery merupakan proses taktikal yang menyediakan kemampuan dalam memberikan dukungan  yang cukup terhadap  nasabah bisnis, berorientasi kepada perencanaa ke depan. Service delivery  meliputi berbagai proses sebagai berikut:
1. Service Level Management
Melaksanakan negosias, menyetujui dan mendokumentasikan sasaran IT yang sesuai dengan perwakilan dari pohak bisnis, kemudian memonotor dan membuat laporan tentang kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi tugas sesuai tingkat layanan yang sudah disetujui.Tujuan utama SLM harus menyediakan mekanisme yang mudah dimengerti sebagai ekspektasi pelanggan dan kelompok pemakai agar dapat menggunakan layanan yang disediakan. Akivitas-aktivitas tercakup cara membuat katalog meliputi layanan, mengidentifikasikan persyaratan, SLAs negosiasi,  dan  mengelola  kontinyutas  layanan,  ketersedian  dan  kapasitas (OGC, 2003).
2. Financial Management
Proses dalam management keuangan merupakan konsep dari budgeting, accounting dan charging untuk IT delivery service terhadap pelanggan, memastikan dimana layanan IT apapu keperluan biaya disetujui berdasarkan budget yang ada.
3. Capacity Management
Proses dalam manajemen kapasitas meliputi perencanaan, ukuran dan mengontrol kapasitas sebagai solusi layanan untuk memuaskan kebutuhan dari pengguna.
dan memastikan bahwa kapasitas infrastruktur TI dapat memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah) secara tepat waktu dan tepat anggaran.
Mencakup semua hardware, semua perlengkapan jaringan, semua periperhal seperti printer, semua software, semua sumber daya manusia.
4. IT Service continuity Management
Berorientasi dalam meminimumkan gangguan kepada perusahaan yang di sebabkan oleh system yang error dalam mencapai target yang sudah ditentukan.
5. Availability Management
Bertugas dalam memastikan bahwa layanan IT tersedia kepada semua pengguna ketika membutuhkan layanan IT.
6. IT Service Desk
IT service Desk adalah gerbang utama komunikasi bagi end user jika membutuhkan bantuan.
IT service Desk bertugas dalam menerima incident, mencatat dan melacak incident, memberikan solusi pada saat first call, moitoring status dan progress dari semua incident yang masuk. Incident adalah kejadian dalam TI berupa kegagalan suatu fungsi atau proses.
Problem adalah incident yang terjadi secara berulang-ulang, request adalah permintaan dari pengguna.

Service Support adalah fungsi dan proses operasional yang memungkinkan user dapat mengakses service yang tepat demi  mendukung fungsi dan pelayanan bisnis, focus kepada pelayanan operasional sehari-hari, service support meliputi proses sebagai berikut:
1. Incident Management
Proses dari manajemen Information Technology Infrastructur Library yang berguna untuk mengembalikan pelayanan operasional seperti keadaan semula dengan sesegera mungkin dan untuk meminimalkan dampak buruk terhadap bisnis (OCG, 2003).
Membantu organisasi untuk membangun kembali layanan senormal dan secepat mungkin dan meminimumkan gangguan kepada semua kegiatan IT.
2. Problem Management
Proses dalam menemukan akar permasalahan dari kerusakan, mendukung layanan IT yang stabil, tepat waktu, dan akurat, dan mencega masalah terjadi kembali

Problem adalah incident yang sering muncul dan dicurigai memiliki akar permasalahan yang sama (Addy, 2007).
3. Change Management
Proses yang memungkinkan  organisasi  dalam  mengimplementasikan proses yang efektif dan efisien untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengelola perubahan terhadap infrastrukturnya. Serta menyediakan layanan kepada user, dan kemampuannya untuk mengidentifikasi dan mengurangi resiko terhadap perubahan tersebut sehingga  perubahan  tersebut  dapat  diimplementasikan  dengan kepercayaan. (Addy, 2007, hal. 186).
Tujuan dari Change management adalah memastikan sema perubahan terhadap Configuration Item tercatat,terencanan dan disetujui.
4. Release Management
Pengaturan mengenai release dari awal sampai akhir rollout dari proses planning, building, testing sampai release tersebut dideploy di lingkungan produksi serta mengatur pengaturan versi dari software beserta tempat penyimpannanya.
5. Configuration Management
Configuration Management adalah bagian dari IT service management yang mempunyai fungsi untuk mengumpulkan dan mengatur data dari suatu configuration item, dibantu oleh beberapa gaian seperti untuk incident di peroleh dari incident management, spesifikasi dan konfigurasi bisa di dapat dari tim infrastruktur IT, dari data-data inilah Configuration Management database terbentuk.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan IT Service Management (ITSM) di Pusintek Kemenkeu
Mengingat dinamika organisasi dan teknologi yang sedemikian pesat dan meningkatnya harapan pengguna akan layanan TIK yang handal serta semangat untuk meningkatkan kualitas layanan TIK yang lebih baik kepada pengguna, maka Pusintek sebagai penyelenggara layanan TIK Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mulai memperhatikan proses pengelolaan layanan yang baik. Perangkat yang telah dimiliki saat ini telah memadai untuk menyelenggarakan layanan yang diharapkan akan tetapi kecanggihan perangkat tidak selalu mampu menjawab tantangan dan kebutuhan organisasi secara umu. Untuk itu dibutuhkan perangkat kebijakan, kerangka kerja, prosedur, dan instruksi kerja yang memadai baik dari sisi ruang lingkup maupun kedalaman informasinya.

Pelaksanaan pekerjaaan TIK yang berhubungan langsung dengan pengguna dan memilki ruang lingkup luas seringkali menimbulkan beberapa

permasalahan, diantaranya :
1.Banyak pekerjaan yang tidak tercatat.
2.Laporan gangguan TIK dari pengguna tidak selesai tepat waktu.
3.Laporan permintaan layanan dari pengguna tidak selesai tepat waktu.
4.Tidak meratanya beban kerja pegawai.
5.Belum dapat mengukut kinerja organisasi secara periodik.t
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pusintek untuk meningkatkan efisiensi pelayanan teknologi informasi kepada pengguna adalah dengan menerapkan Manajemen Layanan Teknologi Informasi / Information Techonology Service Management (ITSM). ITSM merupakan best practice penerapan pengelolaan  layanan Information Technology Infrastructure Library (ITIL). Diharapkan dengan penerapan ITSM pengelolaan layanan TIK menjadi lebih baik serta mampu menyelesaikan beberapa permasalahan tersebut.

3.2 Kerangka ITSM
ITIL terdiri dari 2 proses besar yakni Service Delivery dan Service Support. Service Delivery mencakup proses-proses yang diperlukan untuk perencanaan dan penjaminan kualitas pelayanan TIK dan melihat pada proses-proses jangka panjang yang berhubungan dengan pengembangan kualitas penyediaan pelayanan TIK. Sedangkan Service Support lebih mengacu kepada proses-proses yang berhubungan dengan pendukungan harian dan memelihara aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan pelayanan TIK.
Dalam pelaksanaan dilapangan, Service Delivery condong berhubungan dengan Customer, yakni orang yang didefenisikan sebagai pemilik bisnis proses, sebagai owner dari unit organisasi. Juga diasosiasikan sebagai orang yang membayar atas layanan yang diterima (Customers pay for a service). Service Delivery terdiri dari proses-proses berikut :
-Service Level Management (SLM), proses ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan seacara berangsur, memonitor, melaporkan dan mereview pencapaiaan dari layanan yang telah diberikan. Termasuk menekankan pentingnya penentuan kebutuhan pelayanan atas kebutuhan konsumen. Dalam proses ini juga Provider TIK mulai berbicara dengan customer utnuk mendefenisikan layanan yang akan diberikan.
-Capacity Management, proses ini bertanggung jawab untuk memastikan kapasitas dan peforma infrastruktur TIK saat ini dan yang akan dating sesuai dengan permintaan Customer.
-Availability Management, proses ini memastikan ketersediaan terpenuhinya layanan TIK kepada Customer, berdasar apa yang telah disetujui, bersamaan dengan memeriksa kehandalan infrastruktur untuk mengembangkan penyediaan pelayanan secara terus menerus.
Proses ini juga memastikan User mendapatkan layanan yang mereka inginkan kapanpun mereka perlukan.
-IT Service Continuty Management, proses ini bertujuan untuk mendukung secara keseluruhan manajemen kelangsungan bisnis dengan memastikan bahwak keperluan teknis TIK dan fasilitas layanan dapat terpenuhi.
-Financial Management, proses ini mengatur pengelolaan biaya infrastruktur TIK dan penyediaan pengukuran berbasis keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis dan juga berfokus oada pemahaman tyang tepat serta biaya yang diperlukan untuk menyalurkan pelayanan pada customer.
Proses-proses didalam Service Support sebagai berikut :
-Incident Management, proses ini mengatur pengelolaan semua insiden, dimulai dari pendeteksian dan perekaman sampai pada resolusi dan penutupan. Tujuannya adalah menyediaakan layanan normal secepat mungkin dengan gangguan minimal pada bisnis.
-Problem Management, bertujuaan untuk meminimalisir gangguan layanan TIK dengan meyelidiki penyebab insiden dan berfokus untuk menetukan solusi yang dapat melenyapkan masalah tersebut dari infrastuktur TIK.
-Configuration Management, berfungsi untuk mengidentifikasikan, mengontrol dan mengaudit informasi yang tersedia untuk mengelola layanan TIK dengan mendefenisikan dan memelihara database yang berisi CI terkait statusnya, siklus dan hubungannya satu sama lain serta setiap informasi yang diperlukan untuk menjaga kualitas layanan.
-Change Management, berurusan dalam penanganan efektif dan efesien atas segal perubahan, menjaga control atas infrastruktur TIK untuk menghindari perubahan yang dapat menimbulkan insiden baru.
-Release Management, mempunyai tugas bagaimana mempublikasikan perangkat keras dan perangkat lunak baru kedalam production area selancar mungkin tanpa menimbulkan insiden dan masalah baru.
3.3 Langkah Historis Implementasi ITSM di Pusintek
ITSM di Pusintek tidak serta merta langsung ada, langsung jadi. Tidak langsung menggunakan tools pendukung dan berjalanlah mekanisme ITSM. Butuh proses panjang dalam penerapan ITSM di Pusintek, proses yang perlu waktu, perencanaan serta ketelitian dan komitmen untuk percaya dan mau menjalankannya.
Seperti yang diketahui bersama ITIL yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan ITSM merupakan “sesuatu yang asing” dilingkungan government. Hal paling mendasar yang menantang utnuk ditaklukan adalah budaya kerja pegawai di Pusintek. Seperti umumnya unit organisasi pemerintah, Pusintek tidak jauh lebih baik disbanding unit-unit kerja dilingkungan Kemenkeu lainnya. Perlu usahan ekstra utnuk menerapkan ITSM. Salah satu contoh budaya yang perlu didisiplinkan adalah budaya mencatat. Dilingkungan teknis mencatat barangkali sudah menjadi sesuatu yang sangat sulit, mengingat keterbatasan waktu untuk proses menulis apa yang dikerjakan serta kemauan untuk menuliskan aoa yang dikerjakan.
Penerapan ITSM di Pusintek dimulai tahun 2005, ketika itu ide penataan pengelolaan layanan TIK mulai dikumandangkan, digelorakan dalam rapat-rapat manajemen serta dishare ke pelaksana dan pranata komputer dilingkungan Pusintek. Langkah lebih nyata dari ide penataan pengelolaan layanan TIK, diwujudkan kedalam penyusunan konsep SOP ITSM, penyusunan service Cataloguw dan training dan sertifikasi ITIL.

Pada tahun 2011 seluruh proses pada Service Support sudah diotomasi pada aplikasi Sipelantik, penambahan lisensi analyst Sipelantik untuk mengakomodir jumlah analyst yang bertambah juga dilakukan. Update service catalogue utnuk layanan-layanan yang belum tersedia dilakukan oleh Service Level Management, penyusunan SLA dengan unit pengguna secara berkala terus dilakukan. Penyesuaian organisasi ITSM Pusintek disertai dengan penyesuaian Sipelantik utnuk ICT Shared Services juga persiapan ITSM Pusintek dalam mengelola SPAN.

3.4 Organisasi ITSM Pusintek
Pusintek merupakan salah satu unit esselon II dilingkungan Sekretariat Jendral Kementerian Keuangan. Sebagai unit eselon II dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Pusintek terdiri dari 4 unit eselon III dan 19 unit eselon IV.

Gambar diatas merupakan struktur organisasi Pusintek, terdiri atas 1 kepala Pusat dan Sub unit lain dibawahnya yakni:
Bagian Tata Usaha, terdiri dari Subbagian Organisasi dan Kepegawaian, Subbagian Keuangan, Subbagian Umum. Bidang perencanaan dan Kebijakan TIK, terdiri dari Subbidang Perencanaan dan Arsitektur TIK, Subbidang Pengembangan Kebijakan TIK, Subbidang Manajemen Program, Subbidang Bina Kepatuhan dan Manajemen Risiko TIK. Bidang Pengembangan Sistem Informasi, terdiri dari Subbidang Perancangan aplikasi dan Basis Data, Subbidang Perancangan Jaringan, Subbidang Pengembangan Aplikasi dan Basis Data, Subbidang Pengembangan jaringan. Bidang Pengelolaan TIK, terdiri dari Subbidang Pengelolaan Layanan TIK, Subbidang Pengelolaan Aplikasi, Subbidang pengelolaan Pertukaran Data dan Basis Data, Subbidang Pengelolaan Jaringan. Bidang Operasional TIK, terdiri dari Subbidang Layanan pengguna, Subbidang Dukungan Teknis, Subbindang Operasional Pusat Data, Subbidang Kepustakaan TIK.

Gambar diatas menjelaskan pemetaan role-role ITSM pada existing organisasi Pusintek. Hasil pemetaan dapat dirinci sebagai berikut:
-Fungsi Service Desk ada pada Subbid Layanan Pengguna.
-Incident Management ada pada Subbid Dukungan Teknis.
-Release Manager dan Release Management ada pada Subbid Operasional Pusat Data.
-Configuration Manager ada pada Subbid Kepustakaan TIK.
-Availability Manager ada pada Bidang-Bidang Operasional TIK.
-Problem Manager dan ITSCM Management ada pada Bidang Pengelolaan TIK.
-Service Level Management ada pada Subbidang Pengelolaan Layanan TIK.
-Problem Management Aplikasi ada pada Subbidang Pengelolaan Aplikasi.
-Problem Management Database ada pada Subbidang Pengelolaan Pertukaran Data dan Basis Data.
-Problem Management Infrastruktur ada pada Subbidang Pengelolaan Jaringan.
-Change Manager dan Capacity Manager ada pada Bidang Pengembangan Sistem Informasi.
-Release Management Aplikasi dan Database ada pada Subbidang Pengembangan Aplikasi dan Database.
-Release Management Infrastruktur ada pada Subbidang Pengembangan Jaringan.
-IT Financial Management ada pada Subbidang Keuangan.
Bagaimana penerapan ITSM di Pusintek?
Fungsi Service Desk sudah fasih dijalankan oleh Subbidang Layanan Pengguna, beranggotakan 1 ServiceDeskManager, 4 Supervisordan 16 Agent Service Desk serta dilengkapi dengan peralatan standar contact center(avaya telephony, pesawat telepon internal dan eksternal, HP, Gadget, Faximili dan email serta toolsmonitoring dalam layar NOC), aplikasi pendukung pencatatan tiket, ruang kerja yang representatif membuat fungsi ServiceDesksudah berjalan sebagai single point of contactuntuk segala layanan TIK, penanganan gangguan dan pertanyaan dari Pengguna.

Saat ini User Pusintek berasal dari seluruh unit di komplek Kemenkeu Lapangan Banteng dan Wahidin, beberapa unit esselon I yang memiliki kantor daerah seperti Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat Jendral Perbendaharaan Negara dan Badan Pendidikan dan Pelatihan juga memanfaatkan layanan pusintek untuk beberapa layanan TIK nya.

Mekanisme pengelolaan layanan TIK berdasar ITSM telah banyak membuat  keteraturan, masing-masing aktor semakin mengetahui perannya dalam pelaksanaan pekerjaan.

Refrensi :
1.    IT Management Forum, IT Service Management an Introduction based on ITIL, 2004
2.    Tim Optik, Workshop Sipelantik, Pengenalan ITSM Pusintek, 2010

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
ITIL adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi(TI).
ITIL bagi IT service management dalam membantu menghubungkan IT dengan kebutuhan pelayanan bisnis dan juga sebaliknya, ITIL memberikan pengaruh yang cukup besar kepada management termasuk didalamnya manajemen sumberdaya manusia dan proses, efektifitas teknologi, serta efisiensi dan ekonomis dalam memberikan pelayanan bisnis.

4.2 Saran
Sebelum menerapkan ITIL, pihak manajemen dan divisi IT harus ada diperusahaan karena tujuan utama dari ITIL adalah menjembatani pihak manajemen dan divisi IT agar keduanya dapat berkomunikasi lebih efektif dan efisien.
ITIL sendiri merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu perusahaan dapat mencapai kualitas dukungan layanan yang diinginkan.

Daftar Pustaka
Addy, R. (2007). Effective IT Service Management to ITIL and Beyond! New York: Springer Berlin Heidelberg.
Cartlidge, A. (2007). An Introductory Overview of ITIL V3. UK: The UK chapter of the itSMF.
Rudd, C. (2004). An Introductory Overview of ITIL. UK: Winnersh Triangle.

RIWAYAT HIDUP
Nama: Surya Prawira
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 26 Maret  1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Protestan
Alamat: Jl. Beringin No.66D Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952216222
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama:    Vinsen Sius
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 30 September 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Gajahmada 18 No.12 Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952605877
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir: Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon: +6282170588555
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
2.    SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
3.    SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
4.    SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Willys Bun
Tempat / tanggal lahir: Sungai Ayak, 3 November 1994
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Gajahmada 24, No.12
Telepon: 0812-99001185
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santo Yosef (1997 – 1999)
2.    SD Yos. Soedarso (1999 – 2005)
3.    SMP Negri 1 Belitang Hilir (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Andy Bernardus
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 17 Desember 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Beringin No. 85e
Telepon: 085210575151
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santa Maria
2.    SD Karya yosef
3.    SMP Santo Petrus
4.    SMA Santo Petrus
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Dedi Julius
Tempat / tanggal lahir: Bekasi, 4 Juli 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Perjuangan No. 27
Telepon: 081218698187
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Ananda
2.    SD Ananda
3.    SMP Ananda
4.    SMA Ananda
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk.

April 13th, 2014 by Vinsen Sius No comments »

Jurusan Sistem Informasi
Tugas Paper
M0214 – TOPIK–TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Knowledge Management

Kelas/Kelompok:06 PDM/06

Anggota Kelompok:
Andy Bernardus 1501178485
Dedi Julius 1501169860
Rudi Sumarno 1501172355
Surya Prawira 1501170274
Vinsen Sius 1501169801
Willys Bun 1501169915

ABSTRAK
Dalam Era globalisasi yang sedang berkembang pada saat ini. Di dalam perusahaan sekali informasi – informasi yang belum banyak diketahui dan dipahami oleh setiap karyawan yang ada. Melalui adanya knowledge Management ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling menshare kemampuan masing – masing maupun informasi yang ada dari setiap individu sehingga dapat menambah pengetahuan karyawan karyawan nya.

Adanya Knowledge Management juga sangat membantu sebuah perusahaan maupun organisasi karena semakin terstruktur suatu perusahaan tersebuty maka semakin datat menghemat waktu serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun organisasi tersebut.

Peningkatan produktifitas juga dapat ditingkatkan seiring berkembangnya Knowledge Management di dalam sebuah perusahaan maupun organisasi karena telah terjadi pertukaran informasi maupun pengetahuan yang ada antar karyawan.

Knowledge Management tidak hanya berdampak pada inovasi serta proses operasional tetapi juga berdampak pada celihat dan mencari peluang pasar yang baru.

Kata Kunci: Knowledge Management, Knowledge System, Knowledge Management System.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kebutuhan membangun Knowledge Management yang semakin hari semakin tinggi ini menentukan kekuatan bertahan hidup sebuah organisasi, baik organisasi yang bertujuan untuk mencari laba maupun nirlaba.

Knowldege Management terdiri dari kegiatan – kegiatan di dalam organisasi yang meliputi pengidentifikasian, menciptakan, mendistribusikan dan implementasi atas pengalaman yang ada serta menambah wawasan dari pengetahuan yang ada. Ini dikarenakan karena pengetahuan dan wawasan harus tertanam di dalam setiap individu yang menjadi bagian internal untuk menjalankan organisasi tersebut.

Knowledge Management juga memiliki peran yang berguna untuk meningkatkan daya saign dan efisiensi kerja dari organisasi yang bersangkutan.di dalam ero informasi perlu disadari bahwa aliran Knowledge ke dalam maupun keluar organisasi sangat cepat dengan memanfaatkan teknologi yang sangat maju pada saat ini melalui media telekomunikasi.

Banyak organisasi menggunakan Knowledge Management sebagai sarana penunjang proses-proses pemberdayaan knowledge yang efektif akan melibatkan banyak elemen seperti manusia, budaya, proses, kepeminpinan dan teknologi.

Banyak organisasi besar memiliki banyak sumber yang didedikasikan kedalam organisasi dalam hal Knowledge management secara internal, seperti bagian dari strategi bisnis, teknologi informasi, dan manajemen sumber daya manusia.

Knowledge management bertujuan untuk kemajuan di dalam organisasi termasuk meningkatkan  keterampilan organisasi, competitive advantage-nya, inovasi, sharing terhadap hal-hal yang sudah dipelajari, dan perkembangan yang secara terus menerus yang ada di dalam organisasi. Knowledge Management juga dapat membantu individu atau group untuk membagi wawasan  dan pengetahuan yang ia dapatkan di organisasi untuk mengurangi pekerjaan yang banyak,  menghindari tekanan akibat pekerjaan yang menumpuk, dapat mengurangi waktu yang harus   dibuang untuk memberi pelatihan kepada setiap karyawan baru,.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan di organisasi adalah dengan berbagi pengetahuan antar anggota. Anggota yang mempunyai pengetahuan, gagasan, ketrampilan atau pun pengalaman merupakan asset yang penting bagi Organisasi. Diharapkan dengan semakin banyaknya pengetahuan, semakin banyak inovasi baru yang tercipta, sehingga mampu meningkatkan daya saing suatu Organisasi. Anggota organisasi juga harus mampu men-sharing pengetahuannya kepada anggota lain, sehingga tercipta pemikiran yang sama dan oleh karenanya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

1.2    Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian mengenai Knowledge management ini adalah mengetahui tentang apa itu Knowledge Management, peran Knowledge Management di dalam organisasi, Elemen-elemen apa saja yang terlibat di dalam organisasi, apa saja yang menjembatani Knowledge Management tersebut sehingga dapat berjalan secara beiringan, mengetahui lebih detail mengenai Knowledge Management System maupun Knowledge Management System Cycle.

1.3    Manfaat Penerapan Knowledge Management
Dengan Diterapkannya Knowledge Management makan secara keseluruhan proses operasional perusahaan akan meningkat, manfaat dari proses operasional yang membaik sebagai berikut:
•    Information Flow Yang Lancar
•    Pemanfaatan Knowledge Yang Lebih Maksimal
•    Knowledge Sharing
•    Berkemungkinan Lebih Besar Mencapai Target Operasional
•    Pengambilan Keputusan Di Dukung Informasi Yang Cukup

Bab II
LANDASAN TEORI

2.1.Knowledge Management
Knowledge Management atau biasanya disebut dengan KM adalah proses yang membantu organisasi dalam memanipulasi pengetahuan maupun pengalaman penting yang ada di dalam organisasi tersebut, biasanya dalam format yang tersusun. Tujuan utama knowledge management adalah agar pengetahuan penting maupun pengalaman dapat saling di bagikan di dalam organisasi.

2.2.Pentingnya Knowledge Management
Agar organisasi dapat terbilang sukses, knowledge management harus ada agar individu dalam organisasi tersebut dapat saling bertukar informasi dan knowledge management tersebut juga harus dapat dikembangkan. Informasi sangat penting dalam peran pengambilan keputusan dalam suatu organisasi dalam proses pengambilan keputusan di butuhkan informasi, namun kebanyakan organisasi kesulitan dalam mendapatkan data yang relevan untuk menunjang pengambilan keputusan masalah ini terjadi kepeda organisasi yang tidak mengerti dada apa yang di perlukan untuk mengambil keputusan dan juga dapat berdampak kepada proses operasional perusahaan.

Memanage informasi dan skill karyawan adalah tantangan perusahaan saat ini (Handy, 1966), berbagai teori oleh para ahli yang di cetuskan ke dalam knowledge management tapi kebanyakan mengarah  kepada pentingnya knowledge management terhadap perusahaan (Minonne, 2010)

Pengguaan system Knowledge management internal dan external dapat memberikan dampak positif, tidak hanya pada aspek inovasi dan proses operasional namun berdampak juga dalam mengindentifikasi peluang-peluang pasar baru (Evangelista,Esposito,Lauro, & Raffa , 2010).

2.3.Elemen dalam Knowledge Management
Dilip Bhat seorang konsultan dalam bidang Knowledge Management mengungkapkan bahwa terdapat tiga elemen dalam knowledge management yang terdiri dari (Bhatt, 2000):
1.    People
2.    Process
3.    Technology

2.4.Pilar Knowledge Management
(Stankosky, 2000),  mengemukakan bawah terdapat empat pilar utama dalam arsitektur knowledge management, Yaitu:
1.Kepemimpinan
pemimpin bertugas dalam merancang strategi yang dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan dalam sebuah organisasi. Strategi tersebut harus dapat menentukan visi dan harus menyeleraskan knowledge management ke seluruh divisi organisasi yang berfokus dalam membangun dukungan dari para eksekutif.
2.Organisasi
Perubahan dalam organisasi di wajibkan jika ingin mengimplementasikan knowledge management, dan knowledge management harus menjadi katalis dalam budaya perusahaan. Knowledge management harus diintergrasikan dengan proses bisnis agar dapat memulai perubahaan yang positif.
3.Technologi
Teknologi dalam perusahaan dalah alat yang penting dalam knowledge management. Agar dapat mendefinisikan kemampuan IT sehingga sejalan dengan kebutuhan organisasi.
4.Learning
Pembelajaran dalam organisasi dapat diarahkan ke beberapa pendekatan seperti peningkatan komunikasi. Menjalankan tim yang lintas fungsi dan menciptakan komunitas belajar. Dalam konsep ini knowledge dapat di dapatkan dari proses beljar tersebut. Dalam hal ini manusia berperan penting dalam mengopereasikan knowledge management system sebagai alat untuk mendukung perusahaan, berkolaborasi, berkomunikasi, sharing ide, dan sebagainya.

2.5.Kategori Knowledge
Amrit Tiwana (Tiwana, 1999):
1.Core Knowledge: Pengetahuan dasar yang di miliki oleh semua pesaing bisnis, mendidentifikasi solusi untuk masuknya pesaing baru. Pengetahuan dasar wajib untuk di miliki oleh semua organisasi
2.Advanced Knowledge, pengetahuan terkini membuat perusahaan lebih mempunya daya saing dengan perusahaan lain. memberikan daya pembeda terhadap produk atau jasa melalu implementasi pengetahuan yang lebih maju di bidang tertentu.
3.Knowledge inovatif, pengetahuan yang membuat perusahaan lebih kompetitif dari para pesasing dapat mengubah persaingan atau biasanya disebut dengan trend setter.

2.6.Model ECI dan Support IT
Amrit Tiwana (Tiwana, 1999), di dalam bukunya mengatakan bahwa model SECI dan Support IT dari Nonaka dapat digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan melalui teknologi dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

2.7.Explicit dan Tacit Knowledge
Explicit knowledge lebih focus pada objective, rational dan technical knowledge, dalam perusahaan explicit knowledge terdapat aturan, prosedur cara, laporan,product,stategi,tujuan, inti proses dari perusahaan tersebut dan IT infrastruktur, dalam kata lain explicit knowledge adalah pengetahuan yang terdokumentasi dalam form yang dapat dibagikan ke divisi lain guna dalam proses maupun membuat strategi bisnis.

Tacit Knowlede lebih focus pada hasil pembelajaran yang terjadi dalam perusahaan, dalam perusahaan tacit knowledge mengandung  pengalaman perusahaan,keahlian,cara, rahasia bisnis, skill sets, pengertian, dan pembelajaran. Juga termasuk budaya dari perusahan itu sendiri, dimana tergambarkan dalam pengalaman di masa lalu maupun masa kini dari perusahaan tersebut. Tacit knowledge sangat sulit untuk di bagikan, karena tidak terstruktur dan sulit untuk di format, contoh: seorang pegawai yang sudah sangat mengenal customer dan dapat dengan mudah mengerti keinginan dari satu customer tersebut, jelas akan susah untuk dibagikan informasi tersebut jika suatau sata nanti karyawan tersebut berhenti bekerja maka dengan kata lain tidak ada karyawan lain yang akan lebih mengerti costomer tersebut dari karyawan yang sudah berhenti bekerja tadi.

Namun bukan berarti tacit knowledge tidak dapat di bagikan,  metode ekstrasi taci knowled yang di kemukanan oleh meaxiotis (Metaxiotis,Ergazis,Samouilidis dan psartas,2003) yaitu:
1.Socialitas, komunikasi adalah kunci utama antara sesame karywan dalam menukar informasi-informasi penting sehingga memungkinkan untuk mentransfer tacit knowledge.
2.Extrenalisasi, mendokumentasikan tacit knowledge dalam dokumen atau laporan yang tersusun yang mejelaskan dengan detail-detail masalah maupu penyelesaian.
3.Intemediasi, perantara moderataor dalam mengkonversi tacit knowledge, dan mentransfer knowledge tersebut kepata staff lain.
4.Kognisi, pengunaan bantuan dari system contoh data mining.

2.8.Knowledge Management System
Tujuan utama Knowledge management adalah membantu perusahaan dalam pengunaan knowledge dengan efektif. Management information system focus dalam menangkap, menyimpan, mengatur dan melaporkan explicit knowledge. Namu zaman sekarang perusahaan sudah sadar dalam integrasi dalam explicit dan tacit knowledge dalam formal system informasi.
Knowledge Management System berunjuk pada pengunaan teknologi modern seperti internet,intranets,extranets,lotusnets,data warehouse untuk mengolah knowledge management. Knowledge management system sangsat membatu perusahaan dalam mengolah knowledge, sehingga dapat meningkatkan proses operasional dalam perusahaan tersebut.

2.9.Knowledge Management System Cycle
Knowledge management system mengikuti siklus yang terdapat enam langkah. Alasan Knowledge management system harus mengikuti siklus adalah bahwa pengetahuan terus berubah dari waktu ke waktu oleh karena itu knowledge management system harus mengikuti siklus agar dapat mengupdate pengetahuan dalam perusahaan itu sendiri sehingga tidak ketinggalan.

1.Create Knowledge
Pengetahuan di buat ketika seseorang menginginkan suatu proses dilakukan sesuai dengan prosedur yang di inginkan atau mengembangkan know-how. Kadang pengetahuan external juga dimasukan.
2.Capture Knowledge
Pengetahuan baru harus di identifikasi sesuai dengan nilai yang diterapkan dan alasan yang jelas.
3.Refine Knowledge
Pengetahuan baru harus di tempatkan dalam konteks yang masuk akal. Di mana taxit kualitas dalam nama lain kemampuan manusia harus di sesuaikan dengan pengetahuan baru yang akan di terapkan.
4.Store Knowledge
Pengetahuan yang berguna harus di simpan dalam format yang benar dan tersusun agar dapat di akses dengan mudah di saat dimana pengetahuan tersebut di perlukan
5.Manage
mengatur pengetahuan bagaimana harus digunakan dan siapa saja yang mempunyai hak akses.
6.Disseminate Knowledge
Pengetahuan harus dibuat dalam format yang dapat digunakan semua orang dalam organisasi sehingga dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

2.10.Knowledge Iterative Supply Network Framework
Knowledge iterative supply network framework di gunakan untuk startegi pengembangan knowledge dalam perusahaan. Kerangka ini bersifat iterative, sehingga dengan menggunakan framework ini, pengembangan knowledge dalam perusahaan dapat berlanjut.
Dinamisme dari kerangka kerja ini adalah adanya sinergi dari aktivitas formal dan informal yang dilakukan perusahaan seperti Communities of Practices, dengan system-sistem yang tersedia dalam perusahaan seperti internet, extranet,portal dan lain-lain untuk membentuk sebuah system knowledge management yang baik  (Mohamed & Stankosky, 2009).

Terdiri dari  langkah sebagai berikut:
1. Knowledge Discovery
Proses membentuk pengetahuan dari data menjadi informasi kemudian menjadi pengetahuan. Hirarki dari proses tersebut adalah informasi dari bagian pengetahuan dan data adalah bagian dari informasi.
2. Knowledge Analysis
Perlu untuk mengetahui knowledge gap dalam perusahaan sehingga dapat mengetahui dengan jelas pengetahuan apa saja yang di butuhkan perusahaan, Knowledge apa saja yang tersedia dan siap digunakan, serta keterampilan apa saja yang di butuhkan. Setelah mengetahui core knowledge yang ada, setelah itu campur tangan oleh manusia di perlukan untuk memilah dan memastikan bahwa knowledge baru tersebut berguna untk perusahaan, dan aktifitas filter juga sangat diperlukan, melakukan mapping knowledge. Sedangkan It berperan dalam validasi data-data yang digunakan untuk menciptakan pengetahuan.
3. Knowledge classification
Setiap Knowledge yang sudah di analisa, di filter dan di validasi, wajib untuk diberikan keterangan agar knowledge tersebut dapat dengan rapih dan mudah untuk dicari jika diperlukan.
4. Knowledge Assimilation
Tahap dimana knowledge telah di simpan dan terstruktur dengan baik di dalam system perusahaan, diolah kembali, diasimilasikan, diasosiasikan untuk membentuk knowledge assimilation ini terdapat 2 cara, melalui bantuan IT dan melalui Aktivitas karyawan.
5. Knowledge Presentation
Dalam Tahap ini, setiap knowledge yang tersimpan dalam perusahaan, disusun sedemikian rupa dan di atur agar dapat di tampilkan dan akses kepada karyawan harus di desain secara mudah dah menarik agar pengguna merasa nyaman.
6. Knowledge Propagation dan operation
Tahap dimana knowledge dikemas sedemikian rupa dan disebarkan ke divisi-divisi perusahaan agar dapat digunakaan dan sebagai value plus bagi perusahaan itu sendiri.

2.11.Rapid Prototyping
Sebelum melakukan pengembangan Knowledge management system, perushaan harus mempertimbangakan untuk melakukan rapid prototyping, membuat prototype dari knowledge management system yang berisi knowledge-knowledge yang telah terkumpul pada tahap analisis dan indentify knowledge.

Apabila hasil dari uji prototype tidak sesuai rencana maka fase implementasi dapat kembali ke fase sebelumnya untuk melakukan evaluasi dan justifikasi. Dan kembali ke tahap rapid prototyping sebab rapi protoyping bersifat berulang dan iterative.  (Tripp & Bichelmeyer, 1990)

2.12.Tahapan Implementasi Knowledge Management
5 Tahap Implementasi Knowledge Management System  (Turner & Minonne, 2009) Sebagai berikut:
Tahap 1, Core dari knowledge management sudah teridentifikasi, perbedaan knowledge management dengan information management yang dimana sudah dimengerti dengan jelas oleh beberapa divisi di organisasi dan keuntungan dari knowledge management sudah mulai di bahasa dalam organisasi.

Tahap 2, Knowledge management sudah di jalankan secara resmi, model dari knowledge management sudah di tetapkan. Struktur dari knowledge yang tersedia di perusahaan sudah mulai terbentuk, dengan exspetasi akan adanya knowledge-knowledge baru yang masuk dalam perusahaan.

Tahap 3, Personil-personil tim knowledge management sudah di pilih dan dana di alokasikan untuk implementasi proyek knowledge management. Tahap ini juga di mana memasuki tahapan inovasi di mana dengan inovasi knowledge, perusahaan mengemukakan ide-ide dan knowledge baru dan penciptaan produk atau jasa baru yang membuat perusahaan berjalan secara inovatif

Tahap 4, Knowledge management sudah menjadi bagian dari proses bisnis perusahaan. Knowledge Dissemination mulai dilakukan dan dipromosikan secara aktif dalam perusahaan. Knowledge dissemination dimaksudkan dimana knowledge yang tersimpan dalam perusahaan tersebarakan oleh para staff dan bagaimana mengubah explicit knowledge menjadi tacit knowledge.

Tahap 5, Knowledge management sudah menjadi startegi dan pengembangan dari perusahaan, memulai knowledge automation dengan menggunakan system dan teknologi informasi secara maksimal untuk mengotomatisasi proses pengembangan knowledge, sehingga pemanfaatan dari knowledge management dapat di laksanakan secara efektif dan efisien.

2.13.Control Dan Evaluasi
Bramley dan Newby mengungkapkan bahwa pengukuran hasil implementasi dari knowledge management sangat diperlukan agar dapat mengidentifikasi keefektifan dari implementasi knowledge management di perusahaan tersebut(Bramley & Newby,1984).

4 Tujuan melakukan Control dan Evaluasi:
•Umpan Balik, para staff wajib dalam memberikan umpan balik tetang implementasi knowledge management apakah sesuai dengan harapan mereka sehingga umpan balik dari staff dapat digunakan sebagai quality control.
•Control, Memastikan Knowledge management berjalan sesuai rencana dan knowledge management relevan dengan proses bisnis operasional.
•Research, Mengawasi proses pembelajaran staff dan transfer pengetahuan dalam perusahaan apakah berjalan sesuai rencana.
•Intervention, Hasil dari evaluasi dapat di manfaatkan untuk pengambilan keputusan langkah selanjutnya dari knowledge management ke depannya.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Tujuan Knowledge Management
Tujuan dari knowledge management adalah sebagai berikut :
•Penghematan waktu dan biaya. Dengan adanya sumber pengetahuan yang terstruktur dengan baik, maka perusahaan akan dengan mudah untuk menggunakan pengetahuan tersebut untuk konteks lainnya, sehingga perusahaan juga bisa menghemat waktu dan biaya yang ada.
•Peningkatan asset pengetahuaan. Sumber pengetahuan akan memberikan kemudahan bagi setiap karyawan untuk memanfaatkannya, sehingga proses pemanfaatan pengetahuan dilingkungan perusahaan akan meningkat, dan pada akhirnya proses kreatifitas dan inovasi akan terdorong lebih luas dan setip karyawan dapat meningkatkan kompetensinya.
•Kemampuan beradaptasi. Sebuah perusahaan akan dapat dengan mudah berdaptasi denfan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi disekitarnya.
•Peningkatan produktifitas. Pengetahuan yang sudah ada dapat digunakan ulang untuk proses atau produk yang akan dikembangkan, sehingga produktifitas dari sebuah persuhaan akan meningkat.
Jadi tujuan dari knowledge management ini adalah berusaha menghemat waktu yang ada dan memanfaatkan setiap peluang serta mudah beradaptasi terhadap setiap peluang bisnis yang ada.

3.2.Manfaat Knowledge Management
Knowledge management memberikan beberapa manfaat sebagai berikut :
-Meningkatkan pemgambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang diambil berdasarkan informasi serta pengalaman yang sudah ditinjau dari berbagai aspek.
-Meningkatkan efisiensi kerja dan proses. Efisiensi kerja dan proses selalu dievaluasi agar sebuah organisasi dapat bekerja lebih cerdas dan memanfaatkan waktunya dengan baik.
-Meningkatkan respon terhadap pelanggan. Respon terhadap pelanggan tidak hanya menjadi tanggung jawab bagi customer service saat ini tetapi juga menjadi bagian dari tanggung jawab perusahaan.
-Meningkatkan jumlah produk atau jasa serta meningkatkan kemampuan didalam berinovasi. Yaitu bagaimana penciptaan sebuah invoasi bukan hanya menjadi tanggung jawab dari para peneliti dan pegembang dan sudah menjadi bagian dari tanggung jawab sebuah perusahaan dalam upaya pengembangan suatu produknya.

3.3. Implementasi Knowledge Management
Knowledge Management terlihat simple, tetapi bisa memberikan kontribusi dan inspirasi bagi suatu perusahaan dan dalam mengembangkan perusahaan tersebut kea rah yang lebih terstuktur, bersaing dan maju.
Teknik knowledge management bagi kebutuhan bisinis adalah bagaimana suatu perusahaan dapat tetap melayani kebutuhan pelanggannya dengan melakukan beberapa hal berikut :
1.Mendapatkan informasi
2.Meningkatkan keluwesan dan adaptasi perusahaan
3.Beroperasi dengan fixed assets dan overhead
4.Sumber daya manusia, persediaan dan fasilitas yang optimal
5.Menciptakan berbagai knowledge dan terus belajar
6.Memberdayakan karyawan
7.Melakukan perubahan-perubahan/inovasi
8.Memperpendek waktu produksi agar lebih efektif
9.Menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing
10.Mempercepat atau memberikan pelayanan yang nyaman

Intinya service kepada pelanggan mustahil bisa dicapai apabila focus perusahaan sendiri tidak jelas. Selain itu perusahaan tidak akan bisa berkembang, hanya mamppu bertahan sambil menunggu waktu dikejar oleh para pesaingnya.

3.4.Target-Target Knowledge Management
Target dari knowledge management untuk sebuah perusahaan yaitu :
1.Menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
2.Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
3.Menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai tambah dari segala proses
4.Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi
5.Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan diatas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup

3.5.Masalah Knowledge Management
Masalah yang sering dihadapi oleh banyak perusahaan dalam penerapan knowledge management adalah potensi sumber daya pengetahuan sebagai intangible asset perusahaan yang belum dapat dioptimalkan dan dieksplorasi dengan baik. Maka dari itu sebuah perusahaan memerlukan adanya suatu metode yang dapat dikelola menjadi asset capital agar dapat dikomunikasikan dan digunakan bersama antar individu/instasi terkait. Pengetahuan dalam kapasitasnya itu sebagai pendukung dari kebijakan dan pemgambilan keputusan yang perlu disimpan dakam repository secara terstruktur.
Bagaimana kita membangun suatu budaya knowledge sharing dalam rangka meningkatkan peningkatan kinerja karyawan didalam perusahaan ? dan knowledge apa yang dibutuhkan oleh perusahaan ? Untuk membantu sebuah perusahaan mengindentifikasikan pengetahuan apa yang harus dimiliki dan yang sudah dimiliki. Dan dari analisis tersebut dikatakan/diperoleh peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan perushaan untuk menghindari ancaman yang dapat mengganggu kinerja dari sistem kerja perusahaan tersebut.

Faktor-faktor yang menjadi kunci sukses merupakan factor yang kritis yang harus sangat diperhatikan oleh semua perusahaan yang ingin beroperasi didalam suatu industri. Dan dari factor kunci sukses tersebut dijadikan sebaagai kriteria bagi perusahaan agar dapat melakukan evaluasi-evaluasi terhadap perusahaannya. Evaluasi internal perusahaan ini akan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan dan tak ketinggalan pula ada kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki dari analisis perusahaan supaya menjadi lebih baik.

Selanjutnya strategi perusahaan akan langsung dipaparkan menjadi hal-hal yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun kedepan. Sementara itu nilai tambah dan kelemahan perusahaan akan dipaparkan supaya bisa menjadi hal-hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada saat ini. Sedangkan yang harus diperbaiki adalah bagaimana staregi yang dipakai untuk mencipatakan nilai-nilai yang mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas intelektual organisasi agar bisa menjadi lebih kompetitif dan dapat berperan secara optimal.

•Masalah knowledge Management System

Pengetahuan adalah kekuatan, dan Knowledge Management (KM) adalah bagaimana organisasi mengambil apa yang mereka ketahui secara kolektif dan memanfaatkan itu untuk produktivitas yang lebih besar, kepuasan pelanggan dan nilai perusahaan.
Menciptakan system manajemen pengetahuan membutuhkan sejumlah besar pengetahuan. Jika tidak di rencakan dan terstruktur dengan baik, mungkin gagal, meninggalkan organisasi dengan jumlah tak terhitung dan berguna, bukan pengetahuan, pemahaman dan kebijaksanaan.

Oleh karena itu, perusahaan mungkin harus lebih waspada terhadap apa yang akan di tetapkan dan apa yang akan di laksanakan dalam proses yang di tentukan untuk menunjang kesuksesan dalam perusahaannya sendiri. Serta fasilitas dimana pengusaha memerlukan fasilitas yang memadai juga untuk menghindari adanya kurangnya dorongan untuk menambah kinerja dan wawasan.
3.6.    Solusi Knowledge Management
Solusi dari knowledge management adalah bagaimana manajemen SDM perlu menananmkan nilai-nilai kepemimpinan yang tujuannya menekankan pentingnya akurasi dan bekerja sesuai dengan target yang sudah ditentukan dan jelas, serta mempunyai visi kedepan dan mampu membaca situasi agar operasional dapat berjalan dan tidak hanya mengikuti aturan, akan tetapi memiliki maksud untuk mencapai suatu tujuan yang sudah diharapkan serta memiliki pengetahuan yang bagus dalam hal melakukan koordinasi dengan unit lainnya.

3.7.Contoh Kasus
PT. Unilever Indonesia

Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada tanggal 22 Juli 1980 nama perusahaan diganti menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada tanggal 30 juni 1997 perusahaan kembali mengganti nama menjadi PT Unilever Indonesia Tbk.

Produk-produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai didunia seperti Pepsodent, Lux, Lifeboy, Dove, Rexona, Sunsilk, Vaseline, Rinso dan masih banyak jenis produk lainnya.

PT Unilever Indonesia Tbk adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang berhasil dalam penerapan knowledge management. Misi dari Unilever Indonesia ini sendiri adalah “meningkatkan vitalitas hidup”, hal ini dapat dilihat dari produk-produk yang inovatif unggul dan ekonomis. Dan selama ini tujuan dari Unilever Indonesia tetap sama yaitu dimana kami bekerja untuk mencipatakan masa depan yang lebih baik setiap hari, membuat pelanggan merasa nyama, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan lewat brand dan jasa yang kami berikan dan bisa bermanfaat bagi konsumen.

Saham dari Unilever Indonesia pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 januari 1982, pada akhir tahun 2011 saham dari Unilever Indonesia menempati peringkat keenam kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
Dari PT Unilever Indonesia ini memiliki 2 anak perusahaan yaitu : PT Anugrah Lever  dan PT Technopia Leber yang dimana mereka bergerak dibidang distribusi ekspor dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever sendiri, SDM itu adalah pusat dari seluruh aktivitas perusahaan, dimana mereka memberikan prioritas kepada mereka dalam mengembangkan sisi profesionalisme, keseimbangan kehidupan dan kemampuan mereka untuk ber-kontribusi pada perusahaan. Unilever Indonesia memiliki lebih dari 6000 karyawan yang tersebar di seluruh nutrisi.
Unilever Indonesia memiliki 6 pabrik yang berada dikawan industry Jababeka, cikarang, bekasi dan pabrik dikawasan industry Rungkut, Surabaya dengan kantor pusat yang berada di Jakarta. Produk yang dimiliki berjumlah sekitar 43 brand utama dan 1000 SKU, yang dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 500 distributor independen yang menjangakau ratusan toko yang tersebar diseluruh Indonesia. Produk tersebut didistribusikan melalu pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan depot dan fasilitas distribusi lainnya.
Unilever Indonesia sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab social yaitu dengan menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas, Keempat pilar programnya adalah Lingkungan Nutrisi Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk diantara lain kampanye mencuci tangan dengan sabun (Lifeboy), program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent), program pelestarian makanan tradisional inonesia (Bango) serta program memerangi kelaparan untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blueband).
Visi dan Misi PT Unilever Indonesia
Visi dari pada Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer and community” yaitu menyediakan produk bermerek dan pelayanan secara konsisten dengan menawarkan dari segi harga dan produk yang berkualitas serta aman untuk dipakai oleh konsumen.
Misi Unilever yaitu :
•Ingin menjadi yang pertama dan terbaik dikelasnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen
•Menjadi rekan yang utama dan terbaik bagi pelanggan, konsumen dan komunitasnya
•Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses
•Menjadi perusahaan yang terpilih dengan orang-orang berkinerja tinggi/
•Berusaha untuk menigkatkan target pertumbuahn yang menguntungkan dan memberikan imbalan yang sesuai untuk karyawan dan pemegang saham.
•Mendapatkan kehormatan karena integritasnya yang tinggi didalam membantu masyarakat dan lingkungan hidup

Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Penerapan knowledge management yang dilakukan oleh PT Unilever Indonesia adalah
1.Komunikasi pemasaran yang bersifat One-Voice
Penjelasan One-Voice adalah walaupun system komunikasi yang digunakan oleh perusahaan berbeda-beda tetapi jika sudah dikoordinasi dan memiliki misi yang tepat maka akan mudah meraih konsumen. Sistem komunikasi ini bukan hanya untuk menigkatkan pencitraan suatu produk tetapi juga harus menimbulkan hasil penjualan yang baik dari produk yang telah dipasarkan.
2.Pengembangan SDM
Didalam bagian ini karyawan ada asset yang berharga bagi Unilever Indonesia. Karena itu Unilever Indonesia membuat strategi dan system huma capital yang bersifat komprehensif. Hal-hal yang dilakukan adalahmembaut Performance Development Program (PDP) yaitu dimana karyawan melakukan perkejaannya sesuai dengan kemampuannya, setiap pertengahan tahun PDP dimonitor melalu Continuos Improvement Discussion (CID) untuk membahas hal-hal yang diperlukan utnuk pengembangan system kerja dari karyawan.
3.Budaya Coaching
Budaya Coaching disini menjelaskan bahwa seorang senior manager ditempatkan disuatu department untuk membantu atau memimpin karyawan-karyawan yang tergabung didalam departementnya. Tetapi sebelum menjadi coach mereka diberikan pelatihan terlebih dahulu agar mengetahui teknik-tekniknya. Budaya coaching ini diberi nama Building Leaders as Generative Coaches.
4.Budaya Sharing Knowledge
Disini menjelaskan Unilever Indonesia menunjuk seorang senior manager untuk menjadi learning champion dengan sukarela untuk membagi pengalaman dan pengetahuan mereka didalam ahlinya masing-masing. Dan hal-hal yang dilakukan oleh Unilever Indonesia adalah :
o Suatu achievement bagai management dan karyawan yang berkontribusi dalam membagi pengetahuan dan pengalamannya.
o Retrospect berupa program penulisan tacit yang diperoleh dari pengalamannya dan dianggap baik terus akan dipublikasikan didalam situs department mereka.
o SOLAR (Share of Learning and Discussion) yang dimana pemimpin perusahaan Uniliver Indonesia dari luar dating sebagai narasumber untuk membagikan pengetahuan dan pengalamannya.
o Good idea. Ini merupakan inisiatif yang memfasilitasi karyawan untuk menyampaikan suatu ide sederhana yang dapat menguntungkan perusahaan dari berbagai sisi.

Strategi Teknologi Informasi PT Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia menjalanlan system IMC (Integrated Marketing Communication) yaitu strategi ini menjelaskan bahwa perusahaan akan menggabungkan semua sarana komunikasi untuk menyampaikan pesannya dengan jelas serta juga sebagai cara agar bisa lebih dekat dengan customer supaya customer juga bisa lebih mengenal produk dari perusahaan tersebut.
Fasilitas untuk Knowledge sharing
Fasilitas yang digunakan oleh Unilever Indonesia adalah :
1.Learnng Centre di Mega Mendung puncak seperti e-learning.
2.Knowledge Club Online dan Online Library seperti perpustakaan online.
3.Intranet yang berisi semua informasi perusahaan terutama yang berhubungan dengan kinerja perusahaan.
Tujuan Penerapan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Implementasi knowledge management bagi suatu perusahaan itu sangat diperlukan karena akan memberikan suatu dapat positif pada proses bisnisnya secara langsung maupun tidak. Dan ini dibawah ini ada beberapa manfaat knowledge management bagi perusahaan Unilever :
• Adanya pengehematan waktu dan biaya. Yaitu bagaimana perusahaan memanfaatkan waktu dan biaya yang ada untuk melakukan hal-hal yang berdampak positif bagi perusahaan.
• Peningkatan pada asset pengetahuan. Yaitu dimana untuk membantu para karyawan agar bisa lebih kreatif dan bisa berinovasi dalam pengembangan produk untuk perusahaan.
• Peningkatan kemampuan beradaptasi terhadapat lingkungan bisnis yang terjadi.
• Peningkatan produktifitas. Yaitu sebuah pengetahuan yang sudah ada akan digunakan untuk pengembangan produk lain sehingga produktifitas dari sebuah perusahaan akan terbantu dan meningkat.

Pengembangan Knowledge Management di PT Unilever Indonesia Tbk
Disini akan dipaparkan salah satu keunggulan dari Unilever Indonesia didalam pengembagan knowledge management maupun Learning Organization yang mampu menciptakan berbagai program pembelajaran yang unik dan menarik untuk diamati. Awalnya program semacam ini merupakan usul dari karyawan dan telah menjadi sebuah ide yang seacara tidak sengaja yang disampaikan dalam pembahasan dan hasil dari ide tersebut akan dianalisa sebgai kebutuhan untuk memafaatkan berbagai media yang ada untuk peningkatan perusahaan.

BAB 4
Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari paper diatas, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
Knowledge Management adalah proses yang membantu sebuah organisasi dalam memanipulasi pengetauan maupun pengalaman yang penting didalam organisasi tersebut sehingga pengetahuan penting maupun pengalaman dapat saling dibagikan didalam organisasi tersebut.

Masalah Knowledge Management (KM) adalah bagaimana organisasi mengambil apa yang mereka ketahui secara kolektif dan memanfaatkan itu untuk produktivitas yang lebih besar, kepuasan pelanggan dan nilai perusahaan. Karena menciptakan sistem manajemen pengetahuan membutuhkan sejumlah besar pengetahuan. Jika tidak di rencakan dan terstruktur dengan baik, mungkin gagal, meninggalkan organisasi dengan jumlah tak terhitung dan berguna, bukan pengetahuan, pemahaman dan kebijaksanaan.
Oleh karena itu, perusahaan harus lebih waspada terhadap apa yang akan ditetapkan dan apa yang akan di laksanakan dalam proses yang di tentukan untuk menunjang kesuksesan dalam organisasinya sendiri serta dimana pengusaha memerlukan fasilitas yang memadai juga untuk menghindari adanya kekurangan dorongan-dorongan untuk menambah kinerja dan wawasan.
Maka dari itu, Knowledge Management harus ada didalam sebuah perusahaan atau organisasi untuk membantu individu dalam organisasi tersebut dapat saling menukar informasi dan KM ini dapat dikembangkan sehingga informasi yang telah ditukarkan itu dapat membantu perusahaan maupun organisasi tersebut dalam mengambil sebuah keputusan yg penting bagi organisasinya tersebut dengan benar.

4.2 Saran
SDM yang ada di dalam sebuha organisasi perlu menananmkan nilai-nilai kepemimpinan yang tujuannya menekankan pentingnya akurasi dan bekerja sesuai dengan target yang sudah ditentukan dan jelas, serta mempunyai visi kedepan dan mampu membaca situasi agar operasional dapat berjalan dan tidak hanya mengikuti aturan, akan tetapi memiliki maksud untuk mencapai suatu tujuan yang sudah diharapkan serta memiliki pengetahuan yang bagus dalam hal melakukan koordinasi dengan unit lainnya ketika perusahaan maupun organisasi menerapkan Knowledge Management tersebut.

Daftar Pustaka
Minonne, C. T. (2010). Strategic Knowledge Measurement – An Integrative Approach: A Structured Guideline For Assessing Knowledge Management Performance. Germany: Südwestdeutscher Verlag für Hochschulschriften.
Mohamed, M., & Stankosky, M. (2009). An empirical assessment of knowledge management criticality for sustainable development. UK: Emerald Group Publishing Limited.
Stankosky, M. (2000). Creating the Discipline of Knowledge Management. UK: Linacre House, Jordan Hill.
Tiwana, A. (1999). The Knowledge Management Toolkit First Edition. United States: Prentice Hall.
Tripp, S. D., & Bichelmeyer, B. (1990). Rapid prototyping: an alternative instructional design strategy. Educational Technology Research and Development.
Turner, G., & Minonne, C. (2009). Evaluating Knowledge Management Performance. UK: Academic Published Limited Reading.

RIWAYAT HIDUP
Nama: Surya Prawira
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 26 Maret  1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Protestan
Alamat: Jl. Beringin No.66D Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952216222
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama:    Vinsen Sius
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 30 September 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Gajahmada 18 No.12 Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952605877
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir: Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon: +6282170588555
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
2.    SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
3.    SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
4.    SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Willys Bun
Tempat / tanggal lahir: Sungai Ayak, 3 November 1994
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Gajahmada 24, No.12
Telepon: 0812-99001185
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santo Yosef (1997 – 1999)
2.    SD Yos. Soedarso (1999 – 2005)
3.    SMP Negri 1 Belitang Hilir (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Andy Bernardus
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 17 Desember 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Beringin No. 85e
Telepon: 085210575151
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santa Maria
2.    SD Karya yosef
3.    SMP Santo Petrus
4.    SMA Santo Petrus
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Dedi Julius
Tempat / tanggal lahir: Bekasi, 4 Juli 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Perjuangan No. 27
Telepon: 081218698187
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Ananda
2.    SD Ananda
3.    SMP Ananda
4.    SMA Ananda
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Penerapan Startup Pada Situs E-commerce

April 10th, 2014 by Vinsen Sius No comments »

Jurusan Sistem Informasi
Tugas Paper
M0214 – TOPIK–TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
STARTUP

Kelas/Kelompok:06 PDM/06

Anggota Kelompok:
Andy Bernardus 1501178485
Dedi Julius 1501169860
Rudi Sumarno 1501172355
Surya Prawira 1501170274
Vinsen Sius 1501169801
Willys Bun 1501169915

ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat ini, maka setiap perusahaan akan mencoba berbagai peluang untuk meraup keuntungan bagi perusahaannya sendiri. Tetapi dengan mengetahui start-up memiliki peluang yang besar untuk perkembangan teknologi informasi, maka perusahaan berlomba-lomba menggembangkan strat-up mereka untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Start-up yang dibuat oleh perusahaan ada yang didapatkan secara gratis maupun didapat dengan cara membayar terlebih dahulu. Tetapi start-up harus dijalankan melalui internet. jika tidak ada internet, maka start-up akan susah diakses maupun di dapatkan. Maka dari itu, perkembangan teknologi harus berjalan beriringan dengan perkembangan internet yang semakin mudah diakses untuk tercapainya tujuan start-up di setiap perusahaan.

Kata kunci : Start-up, Startup, Teknologi Informasi, Internet

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memberikan pengaruh yang besar di berbagai bidang, salah satunya adalah di bidang teknologi informasi apa yang biasa kita sebut dengan IT.semakin berkembangnya teknologi informasi, semakin canggih pula infrastruktur yang ada.salah satunya adalah internet yang semakin mudah didapat melalui pembelian kuota maupun melalui media hotspot yang tersebar di berbagai tempat secara merata untuk memudahkan akses internet pada saat ini. Pengguna dapat dengan mudah mengakses internet melalui café café yang menyediakan hotspot maupun pusat perbelanjaan maupun fasilitas airport.

Dari berkembangnya Teknologi informasi yang ada, maka muncul lah Start-Up. Start-up adalah bentuk perusahaan yang memulai bisnis dengan menawarkan barang maupun jasa yang memiliki proses bisnis yang sangat mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan internet sehingga tanpa internet, Start-up  tidak akan berjalan. Bisa diartikan bila internet merupakan paru-paru dari Start-up . di dalam Start-up , perusahaan akan menawarkan berbagai macam barang maupun jasa hasil rancangan perusahaan itu sendiri seperti games, edukasi, surat kabar serta majalah online yang harus menggunakan internet bila menjalankan Start-up tersebut. Tidak jarang ada yang gratis maupun ada juga yang harus melakukan pembayaran terlebih dahulu.

Dari hal tersebut, maka Start-up sangat bergantung pada internet sertaperkembangan zaman seperti apa yang sedang gencar diinginkan oleh user untuk memudahkan pekerjaan maupun sekedar untuk mengetahui informasi terkini yang ada. Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa pastinya pernah menggunakan Start-up yang berada di playstore pada android maupun melakukan pencarian melalui internet. Maka daari itu, kami akan membahas mengenai Start-up yang ada sehingga dapat memberikan referensi serta pandangan kepada pembaca.

1.2    Rumusan Masalah
Dengan adanya perkembangan teknologi yang berkembang, maka para perusahaan harus mengikuti arus perkembangan yang ada seperti dengan melek digtal untuk mengetahui perkembangan teknologi saat ini. Sehingga perusahaan akan berlomba-lomba untuk membangun start-up untuk mendapatkan keuntungan dari start-up yang telah dibangun. Dengan semakin berkembangnya teknologi disertai dengan internet, maka peluang untuk mengembangkan start-up juga terbuka lebar.

1.3    Ruang lingkup
Untuk mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditargetkan oleh perusahaan maka ruang lingkup dari Start-up ini adalah ;
–    Para user yang sedang ingin menghemat efisiensi waktu dan tenaga untuk mempermudah pekerjaan.
–    Para mengguna Android yang ingin mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif seperti games dan mengetahui berita terkini

1.4    Tujuan dan manfaat
Tujuan dan manfaat pembelajaran pada Start-up ini adalah:
–    untuk mengetahui lebih detail mengenai Start-up  serta bagaimana struktur yang ada di dalam Start-up .
–    Ekosistem di dalam Start-up dan bagaimana bisnis model yang di terapkan pada Start-up tersebut.
–    Mengetahui siapa saja yang terlibat di dalam bisnis Start-up.

1.5 Sistematika Penulisan
Karya ilmiah ini terdiri dari beberapa bab pembahasan, yaitu :
• BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelas mengenai pemahaman awal tentang STARTUP secara umum, yang terdiri atas latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat pembelajaran.
• BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori umum hingga teori khusus yang dijadikan sebagai dasar pengetahuan untuk memahami pengertian, ekosistem, business model, elemen dalam business model, dan keuntungan dan kendala.
• BAB 3 : PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dilakukan pembahasan inti tentang penerapan dan implementasi STARTUP pada website www.blibli.com.
• BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan memaparkan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan dan saran dari penulis mengenai evaluasi STARTUP.

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.    Pengertian Start-up
Startup diartikan sebagai perusahaan yang baru memulai bisnis, atau biasanya disebut dengan perusahaan rintisan, perusahaan ini proses bisnisnya berhubungan dengan penggunaan internet, khususnya pada jaman yang sudah maju ini dimana hampir semua proses bisnis di perusahaan membutuhkan internet dalam berkomunikasi.
Definisi dari start-up sendiri adalah pemahaman dalam aktivitas dalam membuat produk dan jasa, dan memanfaatkannya dalam mencari laba. Start-up adalah institusi manusia dalam merancang produk atau jasa baru dalam kondisi yang tidak menentu (Ries, 2011, hal. 10).
Steve Blank mengungkapkan bahwa startup adalah organisasi sementara yang mencari dalam scalable, dapa diulang dan bisnis model yang menghasilkan laba (Blank, 2012). Kebanyakan dari start-up adalah perusahaan yang menggunakan bantuan online media dalam berbisnis contohnya adalah blog atau weblog.

2.2.    Ekosistem dalam start-up
Pengertian secara umum tentang ekosistem adalah suatu lingkungan dimana terdapat makhluk hidup yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Dalam dunia bisnis ekosistem diartikan sebagai suatu lingkungan dimana tempat berkumpulnya individu tanpa pembatas fisik dan mempunyai struktur dalam organisasi, suatu lingkungan yang diciptakan oleh orang yang mempunyai tujuan yang sama, tempat dimann setiap fungsi saling mendukung satu dan sesama.

Lebih tepatnya ekosistem dalam dunia bisnis adalah habitat tempat berkumpulnya individu yang mempunyai tujuan yang sama yang saling membantu dalam mencapai tujuan tersebut dan setiap individu saling berkaitan antara lain.
Dalam ekosistem juga mempunyai penyusunya seperti alam yang tersusun atas hutan, tumbuhan, hewan, manusia dalam start-up elemen-elemennya tidak mempunya peran yang tetap karena founder dari start-up itu sendiri dapat merubah peran menjadi Venture Capital Company di saat mereka mempercatai keuangan kepada manager VC, partner di Venture Capital dapat menjadi angel investor saat dia menginvest secara pribadi dalam start-up.

Element-element dalam ekosistem start-up sebagai berikut:

1.    Angel Investor,
Disebut sebagai campuran investor yang meliputi informal investor, teman dan keluarga, individuals, group investor dan investor terakditasi maupun investor yang tidak terakditasi. Angel investor kebanyakan adalah wirausahawan yang membawa nilai dalam perusahaan yang di investasi dengan cara mentoring dan koneksi industry.
2.    A start-up  Incubator
Disebut sebagai incubator atau fasilitas dalam memberikan mentoring kepada program start-up yang masih di tahap awal
3.    Venture Capitalist
Pemodal usaha menginvest di dalam perusahaan start-up yang menawarkan kemungkinan dalam keuntungan tanpa jaminan bahwa perusahaan tersebut dapat memberikan keuntungan, jadi selalu ada resiko dalam investasi. Mereka cenderung membuat investasi yang lebih besar dari angel investor, dan lebih suka dalam mengambil konsultasi terlebih dahulu dan peran management.
4.    Founder
Penemu yang memulai bisnis atau yang biasanya kita sebut dengan wirausaha.
5.    Start-up Enthusiat
Bukan penemu bisnis yang biasanya hadir dalam pertemuan start-up.

2.3.    Business Model
Business model menggambarkan secara rasional bagaimana suatu organisasi membuat, mengantarkan dan menangkap nilai, Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur mengatakan bahwa business model paling efektif jika dideskripsikan dalam nine basic building block yang sudah menjangkau area utama.
Area utama bisnis proses ialah sebagai berikut:
•    Customer
Target dari semua perusahaan dimana perusahan dapat menjualkan produk maupun jasa mereka dan mendapatkan laba
•    Offer
Penawaran dalam setiap bisnis harus bisa mengukur kemampuan membeli pelanggan dan kemampuan dalam bernegosiasi dengan supplier
•    Infrastruktur
alat maupu system yang digunakan dalam perusahaan dalam menunjang proses bisnis
•    Financial Viability
Proses bisnis yang lancar menghasilkan laba dan dapat mempertahankan existensis dari perusahaan dengan mengelolah keuangan yang akurat.

Membangun model bisnis mempunyai tujuan dalam lebih memahami perusahaan dan lingkungan perusahaan yang dapat membantu dalam memperkuat perusahaan sehingga mempunyai daya saing yang lebih tinggi. Dengan menggunakan Nine Basic Building Block atau yang lebih sering disebut dengan Model bisnis kanvas sangat memungkinkan dalam mengelolah area utama bisnis tersebut.

2.4.    Sembilan elemen dalam Business Model
Sebuah bisnis model dapat dideskripsikan dalam 9 blok bangunan yang secara logika menunjukan bagaimana perusahaan dapat membuat laba. Bisnis model bisa dikatakan sebagai blueprint dari strategi yang diimplementasikan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem.

Sembilan element dalam bisnis model ialah sebagai berikut:
1.    Customer Segment
Dalam segment pelanggan diterangkan secara jelas perbedaan antara setiap perusahaan dalam mempunyai target pelanggan yang diinginkan. Setiap pelanggan mempunyai kebutuhan yang berbeda yang hatus dipenuhi, perusahaan mungkin akan mengelompokan pelanggan dengan cara memilih pelanggan yang mempunyai sifat yang sama, kebutuhan yang sama dan atribut lainnya.
suatu perusahaan harus menentukan target pelanggan yang ingin dicapai, setelah keputusan sudah dibuat, model bisnis dapat dirancang sespesifik mungkin agar proses bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.
2.    Value Proposition
Proposisi nilai adalah tolak ukur yang digunakan oleh pelanggan sebagai alat untuk memilih perusahaan atau brand, misalnya kenapa pelanngan lebih memilih perusahaan satu ketimbang perusahaan yang lainnya.
3.    Channel
Jaringan mengambarkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dan dapat mencapai customer segment dan membuat Value proposition yang baik, komunikasi,distribusi, dan jaringan sales menghubungan perusahaan dengan konsumen. Jaringan adalah titik dimana konsumen dapat berinteraksi dengan perusahaan. (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 27).
4.    Customer Relationship
Hubungan dengan konsumen harus di pertahankan agar proses bisnis dapat berjalan dengan lancar. Hubungan dengan konsumen mungkin di dorong oleh keinginan konsumen dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 27), beberapa kategori dalam hubungan konsomen adalah personal assistance, dedicated personal assistance,self services,automated services, communities, co-creation.
5.    Revenue Stream
Blok aluran keuangan mengambarkan laba dalam perusahaan yang diperoleh dari konsumen.
Menurut (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 21), beberapa hal dalam mengatur aluran keuangan:
•    Asset sale
•    Usage fee
•    Subscription fee
•    Lending/renting/leasing
•    Licensing
•    Brokerage fee
•    Advertising

6.    Key Resources
Menurut Osterwalder dan Pigneur (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 24) , key resource memungkinkan perusahaan dalam membuat Value Proposition, mencapai pasar, mempertahankan hubungan dengan konsumen dan mendapatkan laba.
Setiap jenis tipe model bisnis membutuhkan key resource yang berbeda tergantung dari tipe model bisnis perusahaan itu sendiri.
7.    Key Activities
Blok key activitas mengambarkan aktivitas utama dalam proses bisnis perusahaan yang memungkinkan dalam merancang model bisnis yang tepat. (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 36), mengungkapkan bahwa key activities dapat di kategorikan sebagai produksi, penyelesaian masalah, dan platform/jaringan
8.    Key Partnership
Blok di key partnership mengambarkan hubungan dengan supplier dan partner dari supplier dalam membangun jaringan bisnis yang lebih luas. Menurut (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 39), mengatakan bahwa ada empat jenis partnership yang berbeda:
– Alliansi strategic antra non-kompetitor.
– Competition: Strategic parnetship antara competitor.
– Pengabungan usaha dalam membangun bisnis baru.
– Hubungan Pembeli dan pemasok.
9.    Cost Structure
Cost structure mengambarka semua pengeluaran dalam mengoprasikan bisnis, dalam blok ini mengambarkan pengeluaran paling penting dalam mengoperasikan bisnis. Membuat nilai jual, mempertahankan hubungan dengan konsumen serta supplier dan menghitug pendapatan termasuk semua pengeluaran (Osterwalder & Pigneur, 2010, hal. 41).

2.5.    Keuntungan dan Kendala dalam memulai start-up
Start-up menawarkan founder memulai bisnis dengan modal yang sangat minim dan beberapa keuntungan lainya seperti:
•    Pengalaman
Kita yang memulai bisnis, yang membuat keputusan dari sudut pandang baru dan menikmati hasil usaha kita.
•    Dana
Pendapatan yang tidak terbatas, pendapatan seorang entrepreneur tidak diukur dalam waktu bulan namun seberapa bagusnya hasil yang dibuat.
•    Tantangan
Entrepreneur tidak akan bosan karena semakin banyak tantangan semakin banyak peluang.
•    Kemampuan Baru
Bertemu dengan orang-orang baru dan belajar dari yang lebih tahu tentang bisnis yang sedang didalami adalah salah satu keuntungan wirausaha dan masih banyak lagi kemampuan yang akan didapat dari bisnis mandiri ini.
Setiap bisnis mempunyai resikonya sendiri termasuk juga bisnis startup, masalah yang muncul karena kesalahan founder maupun faktor eksternal.
Beberapa tantangan dalam startup ialah sebagai berikut:
1.    Tidak memiliki tujuan dan visi yang jelas.
2.    Chasing investor, bukan Customer.
3.    Mempekerjakan orang yang salah.
4.    Membangun sesuatu yang tidak diinginkan orang banyak.

BAB 3
BUSINESS START-UP
3.1 Pendahuluan
Diluncurkan pada 2011, Blibli.com tercatat sebagai situs e-commerce termuda di Indonesia. Toko maya itu menjual segala jenis barang dari BlackBerry hingga layanan TV berlangganan atau tiket konser dan sepeda motor. Hiruk pikuk transaksi didalamnya cukup membuatnya dijuluki Amazon.com versi Indonesia. Blibli lebih menitikberatkan kepada hal-ihwal teknologi. Tak seperti banyak situs di Nusantara yang tak dipersenjatai sistem pembayaran yang aman, Blibli menerima Visa atau Mastercard dan dirancang mendapatkan persetujuan serta jaminan keamanan dari VeriSign, perusaan autentifikasi layanan yang berbasis di AS.
Perusahaan start-up itu dimiliki oleh PT Global Digital Niaga, anak perusahaan Grup Djarum dan Bank Central Asia (BCA), yang memungkinkannya tak kehabisan dana. Alhasil, merek-merek ternama seperti Cartier, Harley Davidson dan Phillips, kepincut. Demi memadukan media sosial dengan pengalaman belanja online, situs itu menampilkan kolom “Our Experts” dengan para penulis yang dilabeli “Miss Stylish” dan “Mr. Gadget.” Keduanya berfungsi sebagai kurator yang memilih barang-barang sesuai dengan reaksi pasar menyangkut tren terbaru, review telepon seluler, dan komputer. Situs itu dikunjungi sekitar 30 ribu orang per hari dan memiliki keterikatan kuat dengan perbankan serta perusahaan telekomunikasi. Keistimewaan situs ini juga pada kecepatan pengiriman barang. Contoh:pengiriman barang perdana iPhone 4S tiba satu jam setelah pemesanan.

Blibli.com merupakan salah satu situs e-commerce di Indonesia yang menawarkan aneka produk, seperti fashion, produk kecantikan, gadget, elektronik, dan sebagainya. Dalam hal merek produk, produk-produk yang ditawarkan oleh Blibli,com ada yang bermerek internasional maupun yang nasional. Semua produk yang ditampilkan di Blibli.com adalah produk original yang memiliki garansi resmi, sehingga konsumen bisa terbebas dari produk tiruan ataupun pasar gelap. Blibli.com sendiri berupaya untuk menawarkan sistem online mall yang inovatif.
Desain web yang digunakan oleh Blibli.com sangatlah unik. Dengan adanya gambar-gambar bergerak dapat memberikan warna lain dalam situs e-commerce ini. Blibli.com juga berupaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan menampilkan keunggulan kompetitifnya, diantaranya adalah :
1.    “What the experts say”. Arti disini bertujuan untuk memberikan referensi kepada konsumen mengenai manfaat dari berbagai macam produk.
2.    Situs ini juga menampilkan berbagai tweet dari twitter yang berkaitan dengan situs ini. Selain itu, ada pula “let’s chat” yang memudahkan konsumen untuk berkomunikasi dengan pihak pengelola Blibli.com.
3.    Dalam hal pembayaran, Blibli.com menggunakan sistem pembayaran online melalui berbagai layanan pembayaran online dari berbagai bank di tanah air. Layanan tersebut antara lain: BCA klikpay, mandiriclickpay, dan sebagainya.
4.    Di samping itu, dalam hal penyerahan barang kepada konsumen, Blibli.com juga berkerja sama dengan berbagai perusahaan yang melayani jasa antar barang. Contohnya adalah JNE.

3.2 Pembahasan
Keuntungan Blibli.com dalam penggunaan Business Start-up adalah:
Dari berbagai fakta yang ada, tentu saja keuntungan yang didapatkan oleh Blibli.com dengan menggunakan Business Startup itu sangat besar. Karena dengan Blibli.com menggunakan Business Startup maka akan selangkah lebih maju dari pada kompetitornya dalam hal memasarkan produk-produknya sebab didalam dunia sekarang banyak konsumen yang dapat dengan mudah mengakses internet dan bisa mencari segala sesuatunya didalam internet.
Blibli.com tentu saja akan memanfaatkan internet ini didalam kegiatan bisnisnya. Dengan menggunakan internet Blibli.com akan mendapatkan banyak keuntungan, dan keuntungan-keuntungannya itu antara lain :
1.    Mendapatkan pangsa pasar baru, yaitu pengguna internet dan sosial media. Dan ini menjadikan bahwa pemanfaatan yang dilakukan dalam internet sangat efektif.
2.    Bisa mengetahui trend yang sedang populer di masyarakat sehingga bisa memberikan penawaran-penawaran yang sesuai dengan trend yang sedang populer.
3.    Unlimited time atau tidak berbatas waktu. Blibli.com memiliki admin yang bertugas untuk menerima layanan dari konsumen dan akan direspon setiap saat. Dan disini tidak sama dengan toko, karena toko jarang ada yang buka Full24 jam dalam 7 hari.
4.    Dapat diakses oleh konsumen dimana saja dan kapan saja jika diinginkan.

3.3 Tujuan
Tujuan yang didapatkan oleh Blibli.com dalam menggunkan Business Starup ini sangatlah banyak karena internet itu sangatlah luas, apa saja yang diinginkan bisa didapatkan dan Blibli.com melihat ini sebagai suatu sisi yang baik didalam pengembangan jaringannya.
Hal yang dilakukan adalah bagaimana dapat menarik minat dari konsumen agar dapat mengakses website Blibl.com serta bisa melakukan transaksi serta bisa menjadi konsumen tetap.

3.4 Permasalahan
Permasalahan Blibli.com dalam berjualan onlinedengan menggunakan internet antara lain:
Masalah utama yang diperhatikan disini adalah keamanan transaksi blibli.com yang sangat memperhatikan keamanan sistem transaksinya dan dengan adanya sertifikasi VeriSign yang merupakan standar keamanan transaksi online didunia, serta mitra perbankan yang terpercaya maka keamanan yang dijamin sangatlah baik serta masalah produk yang dijual juga bergaransi resmi/original jadi tidak ada produk tiruan ataupun black market yang masuk melalui jalur tidak resmi. Kesimpulan disini adalah masalah yang ditimbulkan akan proses transaksi mungkin hamper tidak ada karena Blibli.com sangatlah memperhatikannya.

3.5 Konsep
Disini Blibli.com membuat suatu konsep yang berbeda dengan situs belanja online yang ada sekarang. Mulai dari desain tampilan, fitur-fitur maupun produk yang akan ditawarkan adalah prdouk yang asli dan berkualitas baik dari brand impor maupun local. Fasilitas pembayaran yang beragam dan aman, pengiriman yang terjamin sampai dan memiliki customer care yang siap membantu konsumen didalam melakukan belanja online.

BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Start-up ialah pemahaman dalam aktivitas dalam membuat produk dan jasa, dan memanfaatkannya dalam mencari laba. Startup juga dapat diartikan sebagai perusahaan yang baru memulai bisnis, atau biasanya disebut dengan perusahaan rintisan, perusahaan ini proses bisnisnya berhubungan dengan penggunaan internet, khususnya pada jaman yang sudah maju ini dimana hampir semua proses bisnis di perusahaan membutuhkan internet dalam berkomunikasi.
Start-up sangat berguna bagi perusahaan yang baru saja berdiri karena dapat membantu perusahaan tersebut mencari keuntungan yang dapat diperbesar terus-menerus dan juga membantu menemukan target konsumen, produk, dan cara menjualnya.
Tidak semua online shop yang ada itu dapat dibilang startup karena dilihat dari cara dia mempromosikan websitenya tersebut, apakah menggunakan ‘teknologi’ lain selain media sosial atau tidak.

4.2 Saran
Sebelum sebuah perusahaan atau organisasi menerapkan startup, alangkah baiknya dia memikirkan apa saja yang diperlukan pada saat penerapan itu dilakukan, dan begitu juga hambatan yang akan terjadi ketika menerapkan startup tersebut seperti perusahaan menjadi tidak memiliki tujuan dan visi yang jelas, perusahaan mengejar investor-investor bukan pelanggan, mempekerjakan SDM yang salah, dan lain-lain.

Daftar Pustaka
Blank, S. (2012). The startup owner’s manual: the step by step guide for building a great company. K&S Ranch.
Osterwalder, A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation. United States: Wiley.
Ries, E. (2011). Lean startup, how today’s entrepreneur use continuous innovation to create radically successful business”. United States: Crown Publishing Group .

RIWAYAT HIDUP
Nama: Surya Prawira
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 26 Maret  1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Protestan
Alamat: Jl. Beringin No.66D Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952216222
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama:    Vinsen Sius
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 30 September 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Gajahmada 18 No.12 Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon: +6281952605877
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2.    SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3.    SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir: Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon: +6282170588555
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
2.    SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
3.    SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
4.    SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Willys Bun
Tempat / tanggal lahir: Sungai Ayak, 3 November 1994
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Gajahmada 24, No.12
Telepon: 0812-99001185
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santo Yosef (1997 – 1999)
2.    SD Yos. Soedarso (1999 – 2005)
3.    SMP Negri 1 Belitang Hilir (2005 – 2008)
4.    SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Andy Bernardus
Tempat / tanggal lahir: Pontianak, 17 Desember 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Buddha
Alamat: Jl. Beringin No. 85e
Telepon: 085210575151
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1.    TK Santa Maria
2.    SD Karya yosef
3.    SMP Santo Petrus
4.    SMA Santo Petrus
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

RIWAYAT HIDUP
Nama: Dedi Julius
Tempat / tanggal lahir: Bekasi, 4 Juli 1993
Jenis kelamin: Laki-laki
Agama: Katholik
Alamat: Jl. Perjuangan No. 27
Telepon: 081218698187
Pengalaman Kerja: Tidak ada

Latar belakang pendidikan:
1.    TK Ananda
2.    SD Ananda
3.    SMP Ananda
4.    SMA Ananda
5.    Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Hello world!

April 10th, 2014 by Vinsen Sius 1 comment »

Welcome to Binusian blog.
This is the first post of any blog.binusian.org member blog. Edit or delete it, then start blogging!
Happy Blogging 🙂