Penerapan Perpustakaan Digital di Universitas Airlangga

April 13th, 2014 by Vinsen Sius Leave a reply »

Jurusan Sistem Informasi
Tugas Paper
M0214 – TOPIK–TOPIK LANJUTAN SISTEM INFORMASI
Semester Genap tahun 2013/2014
Penerapan Perpustakaan Digital di Universitas Airlangga

Kelas/Kelompok:06 PDM/06

Anggota Kelompok:
Andy Bernardus 1501178485
Dedi Julius 1501169860
Rudi Sumarno 1501172355
Surya Prawira 1501170274
Vinsen Sius 1501169801
Willys Bun 1501169915

ABSTRAK

Didalam Era globalisasi yang sedang berkembang ini, Perpustakaan digital harus dikembangkan karena dengan perkembangan teknologi yang ada sangan mudah dan murah untuk diimplementasikan. Perpustakaan menjadi suatu sarana belajar yang digunakan untuk mencari informasi . melalui adanya akses internet, maka perpustakaan digital atau 3-library dapat diimplementasikan.

Perpustakaan digital atau E-library juga diartikan sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dibaca oleh komputer sehingga sangat berbeda dengan perpustakaan lainnya yang dapat diakses jika masi terhubung dengan internet.
Kata Kunci: E-library, Electronic Library, Perpustakaan digital


BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi di masa sekarang sangat cepat. Kita juga dituntut untuk mengimbangi serta mengikuti perkembangangan teknologi informasi sehingga tidak mengalami kecanggungan untuk menggunakannya.Keuntungan dari perkembangan teknologi ini adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Karena dampak globalisasis yang ada dengan perkembangan teknologi informasi yang cepat, masyarakat juga menuntut segala sesuatu yang instant, cepat, akurat sehingga dapat menghemat waktu serta memberikan data yang akurat.
Dari berkembangnya Teknologi Informasi yang ada, maka muncul lah Perpustakaan digital yang dianggap sebagai suatu perkembangan teknologi informasi dalam cakupan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Perpustakaan digital ini dapat diartikan sebagai sebuah perpustakaan elektronik yang dijalankan menggunakan internet, tetapi untuk melakukan aktivitas d perpustakaan digital tersebut, user harus mempunyai ID serta password yang telah terdaftar pada perpustakaan tersebut.Perpustakaan digita; juga dapat diartikan sebagai perpustakaan yang menyimpan data buku dalam bentuk digital sehingga dapat dibaca dan diterima oleh komputer.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari perpustakaan digital ini adalah bagaimana cara implementasi perpustakaan digital ini.

Tentu saja pada perkembangan teknologi yang pesat ini E-Library adalah salah satu solusi untuk mengurangi penggunakan kertas yang digunakan untuk mencetak buku ataupun yang lainnya.

1.3 Tujuan
Tujuannya adalah untuk mencerdaskan anak bangsa melalui perpustakaan digital atau e-library sehingga seluruh informasi yang bermanfaat dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkan.

1.4 Manfaat
– Mendapatkan akses yang mudah dari perpustakaan digital ini sehingga dapat melakukan pencarian saat berada di manapun selama masih menggunakan internet.
– Menghemat waktu yang ada sehingga dapat mencari informasi yang ada melalui internet.

BAB 2
Landasan Teori
2.1 Pengerian Perpustakaan Digital
Keputusan Presiden RI Nomor 11 mengungkapkan bahwa perpustakaan digital adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunnan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Perpustakaan Digita Merupakan suatu organisasi yang bertugas mengumpul informasi bagi pemakai perpustakaan. Suatu organisasi yaitu suatu badan terdapat sekelompok orang yang bertanggung jawab mengatur dan mengendalikan perpustakaan tersebut. (Rohanda, 2000).
Herlandi (herlandi, 2009) mengungkapkan bahwa Digital adalah pengambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on. Semua system komputer menggunakan system digital sebagai basis datanya.
Menurut Digital library federation perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan bisa diakses dengan komputer. Perpustakaan Digital Sangat berbeda dengan jenis perpustakaan lainnya.
Semua isi dalam Perpustakaan Digital tersimpan dalam suatu server komputer yang bisa ditempatkan secara local maupun dilokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan mudah melalui jaringan komputer (Susan, 2004)
2.2 Pentingnya Perpustakaan Digital
Beberapa hal yang menjadi factor tentang perlunya dilakukan digitalisasi perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Semakin banyaknya peluang karena seiring dengan perkembangan teknologi informasi perpustakaan menjadi murah dan mudah diimplementasikan. Dalam menghadapi tuntutan manysrakat berbasi dalampengetahuan terhadap informasi mendatang di masa depan teknologi informasi menjadi keharusan dalam diterapkan di Indonesia.
2. Perpustakaan adalah lembaga edukatif, informative,preservative dan rekreatif bagi masyarakat luas, dan dalam rangka mencerdaskan masyarakat maka perlunya dikembangan Perpustakaan Digital dengan dibantu dengan teknologi informasi masa kini dan masa depan yang akan datang informasi dari seluruh koneksi yang dapat di akses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun.
3. Dengan Fasilitasi digitaliasi perpustakaan, maka koleksi-koleksi yang ada dapat dibaca oleh masyarakat luas baik di Indonesia, maupun di dunia internasional (Gatot,2009).

2.3 Proses Dalam Perpustakaan Digital
Proses digitalisasi terdapat tiga tahapan utama dalam Perpustakaan Digital menurut (Suryandari, 2007) sebagai berikut:
• Scanning
proses dalam mengubah dokumen dalam bentuk media cetak kedalam bentuk berkas digital
• Editing
Proses dalam mengelolah berkas digital didalam komputer dengan cara diberi kata sandi, watermark, catatan kaki, daftar isi, hyperlink dan sebagainya.
Kebijakan mengenai hal-hal apasaja yang perlu untuk diedit dan di lindungi didalam berkas tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang ditetapkan di perpustakaan tersebut
Proses Optical Character Recognition di kategorikan kedalam proses editing, Optical character Recognition adalah proses mengubah gambar ke teks. Contoh: memindai halaman abstrak tesis, maka akan di hasilkan berkas pdf dalam bentuk gambar, yang arinya berkas tersebut tidak dapat diolah dengan program pengolah kata.
• Uploading
Proses memasukan dokumen ke Perpustakaan Digital. Berkas yang di masukan termasuk halaman judul hinga lampiran yang telah di ubah melalui proses editing.
Terdapat dua buah server, server pertama adalah server yang berhubungan dengan intranet, berisi seluruh metadata dan full text karya akhir yang dapat diakses oleh seluruh pengguna di dalam LAN (local area network) perpustakaan tersebut.Server kedua yang terhubung ke internet, berisi metadata abstrak karya tersebut. Pemisahan kedua server ini bertujuan untuk keamanan data.
Dengan Demikian, dull text karya hanya dapat di akses di lan, sedangan karya abstrak dapat di akses melalui internet.
2.4 komponen- komponen Perpustakaan Digital
Didalam perpustakaan digital harus terdapat beberapa komponen agar Perpustakaan Digital tersebut dapat berjalan semestinya,
• Admin
Melayani pendaftaran anggota, memasukan buku dan referensi, mengubah data buku, menghapus data buku, melayanin pemesanan buku serta transaksi peminjaman dan pengembalian buku adalah tugas dari admin, jadi agar Perpustakaan Digital dapat berjalan Admin sangat di perlukan.

• Buku
Buku adalah Objek paling utama dalam perpustakaan, jika kita mengatakan perpustakaan yang pertama kita bayangkan adalah buku, dalam hal ini buku di bedakan menjadi dua jenis:
1. Buku Fisik
Buku yang dapat di pinjam secara fisik, diperpustakaan digital dapat dilihat cover, judul, pengarang dan penerbitnya sehingga dapat memudahkan dalam meninjaman buku.
2.Buku Non fisik
Buku Non fisik di artikan dalam artian bahwa buku tersebut hanya terdapat dalam bentuk elektronik yang dapat di download saja.

• File
File dalam Perpustakaan Digital mempunyai definisi sebagai suatu saranan yang dapat digunakan dalam menyimpan berbagai macam data, dengan menfokuskan dalam factor kemudahan dan keamanan dalam mencari kembali data yang bersangkutan.
File juga dapat disamakan dengan sebuah filling cabinet dimana berfungsi untuk menyimpan berbagai macam arsip. Arsip adalah data yang tertulis di selembar kertas.
File dalam Perpustakaan Digital berbeda dengan file program, file data semata-mata berisi data. Setiap file data terdiri atas kumpulan laporan data. Contoh: data pemain bola, file data berisi kumpulan laporan dari pemain bola tersebut dengan item-item No, nama, Alamat.
Masing-masing item tersebut disebut dengan field jadi kumpulan field membentut laporan sedangkan kumpula laporan membentuk sebuah file.

• Pengguna
Dalam Perpustakaan Digital terapat dua jenis pengguna yaitu non anggota dn anggota. Pengguna non aggota memiliki akses yang terbatas yaitu hanya dapat mencari informasi tentang koleksi buku dan referensi yang ada pada Perpustakaan Digital.
Pengguna yang sudah menjadi anggota memiliki akses yang lebih banyak, melakukan oencarian informasi koleksi buku dan referensi, order buku secara online, melakukan transaksi peminjaman dan pengembalian buku melalui admin, serta dapat mengunduh file yang tersedia.
Jika pengguna ingin menjadi anggota pengguna tersebut harus mendaftar terlebih dahulu dengan ketentuan-ketentuan syarat Perpustakaan Digital tersebut.


2.5 Insfrastruktur dalam Perpustakaan Digital
Hardware, software, dan jaringan komputer adalah elemen-elemen utama dalam membentuk Perpustakaan Digital. Personal computer, jaringan internet, world wide web. adalah perangkat utama yang diperlukan.

Suchayo dan Ruldeviyani (Sucahyo & Ruldeviyani, 2007) mengatakan bahwa terdapat tiga elemen utama yang diperlukan dalam pengembangan system informasi, yaitu Hardware,Software dan Brainware (Manusia), Perangkat keras yang dimaksud adalah sebagai berikut:
• Web server
Pusat yang melayani permintaan web page dari para pengguna di internet.
• Database server
Database server adalah pusat dari Perpustakaan Digital dalam artian Database server adalah tempat di mana koleksi-koleksi yang ada di Perpustakaan Digital disimpan.
• FTP Server
FTP server melayani proses di mana pengguna di Perpustakaan Digital melakukan kirim atau menerima berkas melalui jaringan internet.
• Mail Server
Server dimana menyediakan pelayanan segala sesuatu yang berkaitan dengan e-mail.
• Printer Server
Server yang menyediakan permintaan percetakan, mengatur antriannya serta memprosesnya.
• Proxy Server
Perangkt yang digunakan untuk mengatur keamanan dalam Perpustakaan Digital, yang berfungsi dengan mengatur hak-hak akses dari pengguna maupun melakukan blokir ke situs yang tidak diperkenankan.

2.6 Keunggulan dan Masalah dalam Perpustakaan Digital
Dengan adanya Perpustakaan Digital dapat memudahkan pengguna dalam proses belajar maupun mecari Informasi yang di butuhkan, beberapa keunggulam dalam Perpustakaan Digital:

1) Long Distance Service
Dengan adanya Perpustakaan Digital pengguna dapat mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan dimanapun, kapanpun dan secara realtime.
2) Akses yang mudah
Jika pengguna ingin mencari informasi ataupun buku pengguna tidak perlu ke perpustakaan jauh-jauh hanya untuk itu, dengan adanya Perpustakaan Digital waktu dari pengguna tersebut dapat di manfaatkan dengan efisien.
3) Cost Efective
Mendigitalkan buku-buku atau dokumen lebih murah daripada harus membeli buku ataupun dokumen baru.
4) Keamanan
Dalam Perpustakaan Digital lebih mudah mencegah tindakan duplikasi ataupun plagiat, contoh: jika ingin menyimpan dokumen harus menggunakan format PDF sebab dengan menggunakan format PDF, pengguna hanya bisa membaca tanpa bisa mengedit isinya.
5) Publikasi Karya Secara Global
Dengan bantuan internet Karya-karya yang ada dapat dipublikasikan secara global dengan waktu dan biaya yang efisien.

Masalah dalam Perpustakaan Digital Sebagai Berikut:
1) Kemampuan dalam menentukan biaya,
Biaya dalam membangun insfrakstruktur teknologi informasi membuhtuhkan biaya yang tinggi.
2) Masalah Hak Cipta,
Tidak semua pengarang mengijinkan karyanya di digitalkan, tentu ada beberapa pengarang akan berpikir tentang Bayaran yang akan diterimanya atas karyanya.
3) Masyarakat yang belum mengenal teknologi,
Perkembangan teknologi sangat pesat di kota dan daerah metropolitan yang sudah maju, namu bagaimana dengan pelosok-pelosok negri, tentu masih banyak terdapat masyarakat yang belum mengenal teknologi dan bagaimana mengoperasikannya.
4) Membutuhkan pelatihan,
Terdapat pustakawan yang belum mengerti tentang cara digitalisasi dokumen dan buku oleh karena itu dibutuhkannya pelatihan yang memakan waktu dan biaya.

BAB 3
Pembahasan
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang akam bisa membawa suatu perubahan didalam berbagai sector, termasuk dunia perpustakaan, dan pemanfaatan ICT sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional yang telah memberikan suatu perubahan besar didunia perpustakaan. Perkembangan dari penerapan ICT itu sendiri dapat diukur dengan telah diterapkannya sebagai sistem indormasi manajemen perpustakaan dan perpustakaan digital(digital library).
Digital library atau sistem perpustakaan digital merupakan sistem konsep yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaannya.
Perkembangan perpustakaan digital bagi pengelola perpustakaan bertujuan untuk membantu pekerjaan diperpustakaan, sehingga proses pengelolaannya menjadi lebih efektif dan efesien. Dan fungsi dari otomasi perpustakaan adalah menitikberatkan pada bagaimana cara mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis/terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu dalam mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga informasi yang dicari dapat dilakukan kapan dan dimanapun kita berada.
Universitas Airlangga memiliki satu perpustakaan yang terpusat serta beberapa ruang baca pada masing-masing fakultas dan lembaga dilingkungannya yang memiliki otonomi sendiri-sendiri didalam pengelolaannya, demikian juga didalam penerapan teknologi informasi dan komunikasinya. Namun secara berkala petugas ruang baca dan perpustakaan pusat akan mengadakan pertemuan serta berkoordinasi didalam pelatihan maupun penerapan ICT, khususnya dalam pengintegrasian database koleksi.
Permasalahan
Didalam mengembangkan perpustakaan digital, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perpustakaan Universitas Airlangga adalah mengindentifikasikan permasalah serta memahami karateristik dari pada Perpustakaan Universitas Airlangga. Dan permasalahan serta karateristik yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Airlangga sebagai berikut :
• Secara geografis Perpustakaan Universitas Airlangga terletak pada tiga lokasi yang berjauhan, sehingga koordianasi antar perpustakaan yang dilakukan dirasa kurang optimal.
• Dari segi pengelolaan perpustakaan, koleksi dari pustaka khususnya hasil karya sivitas akademika masih dalam bentuk hard copy, sehingga hal ini menyebabkan kebutuhan ruang penyimpanan serta penelusuran kurang efisien dan efektif.
• Dari segi pengguna perpustakaan, tidak jarang banyak yang kesulitan didalam mengetahui staus koleksi pustaka.
Tujuan
Tujuannya disini adalah bagaimana dalam mengembangkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga agar bisa mengatasi permasalahan yang ada diatas seperti hambatan geografis, sistem serta dapat diibaratkan sebagai perekat daripada berbagai sistem perpustakaan yang ada.
Pembahasan
*Sistem Jaringan
Dengan adanya hambatan geografis, mau tidak mau Perpustakaan Universitas Airlangga harus membangun suatu sistem jaringan antar Perpustakaan Kampus A,B, dan C, dalam jangka panjang yang akan dijaringkan dengan ruang baca fakultas dan lembaga dilingkungan Universitas Airlangga tersebut.
Dengan dibangunnya perpustakan digital di Universita Airlangga yang dapat menghubungkan jaringan LAN Antara perpustakaan Kampus A,B, dan C dengan menggunakan server yang diletakkan pada Perpustakaan Universitas Airlangga Kampus B, maka diharapakn akan meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi digital dalam jaringan serta layanan kepada pengguna perpustakaan.
Terbentuknya jaringan informasi antara perpustakaan dan ruang baca dilingkungan Universitas Airlangga adalah langkah awal untuk bisa terjaring secara luas melalui jaringan Indonesia DLN . Indonesia DLN itu sendiri adalah sebuah jaringan perpustakaan digital Indonesia yang merupakan sebuah komunitas yang didukung oleh sebuah Open system (sistem terbuka) yang bergerak didalam menyusun dan menjalankan program-program digital library services. Dan IndonesiaDLN itu hanyalah sebuah infrastruktur, alat, atau sarana untuk berbagi ilmu pengetahuan. IndonesiaDLN memiliki berbgai aktifitas yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya bagi para anggotanya yang tergabung didalamnya.
Pemanfaatan jaringan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga ini didasari kenyataan bahwa koleksi yang dimiliki tersebar pada tiga lokasi kampus dan beberapa ruang baca fakultas. Dengan menerapkan jaringan perpustakaan digital seorang anggota Perpustakaan Universitas Airlangga dapat melakukan pencarian dimana saja, baik dari Perpustakaan Universitas Airlangga Kampus A,B, dan C maupun ruang baca fakultas/lembaga dilingkungan Universitas Airlangga serta dari mana saja selama ada komputer yang terkoneksi/terjaring dengan internet maupun intranet.
Metodologi
“Pengembangan Perpustakaan Digital”, metodologi untuk membangun sistem perpustakaan digital yang dikenal denga istilah Fast Methodology, terdapat 6 (enam) fase yaitu :
• Requirement analysis phase
Kegiatan analisis mengenai semua kebutuhan yang akan dikembangkan perpustakaan digital serta modul-modul apa saja yang akan dibuat didalam perpustakaan digital.
• Decision analysis phase
Kegiatan yang menyangkut keputusan yang akan diambil dalam menentukan sistem operasi, basis data, bahasa pemograman dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem perpustakaan digital.
• Design phase
Medesain rancangan arsitektur sistem, basis data dan rancangan interface.
• Construction phase
Perancangan sistem perpustakaan digital yang telah dibuat pada fase sebelumnya akan diimplementasikan menjadi sebuah program. Dan kegiatan yang dilakukan adalah pemograman baik untuk implementasi, server, back office, maupun front office.
• Implementation phase
Pengujian terhadap sistem yang dibuat dan telah diimplementasikan baik untuk implementasi server, back office, maupun front office.
• Training phase
Training kepada staff, operator, teknisi, dan administrator yang akan menangani sistem perpustakaan digital.
• Operation and support phase
Pengoperasian sistem perpustakaan digital serta dilakukan perbaikan masalah yang timbul serta memelihara sistem yang telah beroperasi.
Perancangan dan Implementasi
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalaminya sendiri. Demikian juga kreasi dan inovasi akan menjadi coretan yang tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan di dunia nyata. Dan pada bagian ini akan menjelaskan implementasi perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga.
Pengembangan sebuah perpustakaan dari bentuk konvensional ke bentuk digitalisasi koleksi perpustakaan memerlukan biaya yang tidak sedikit karena untuk mendigitalisasi sebuah dokumen dari bentuk cetak ke bentuk digital diperlukan beberapa tahap yaitu sebagai berikut : proses scanning yaitu merubah dari bentuk cetak kedalam bentuk digital, kemudian ada juga proses editing, yaitu mengedit data yang telah diubah dalam bentukdigital untuk kemudian siap disajikan kepada para pengguna. Didalam proses editing ini juga diberikan keamanan sehingga tidak dapat dirubah oleh pengguna, seperti contoh pada koleksi skripsi, thesis dan disertai kemanan agar copyright tetap ada pada si penulis/pembuat. Kemudian setelah mempunyai koleksi digital, maka kita harus memerlukan pula komputer yang mempunyai peforma yang cukup tinggi sebagai sarana untuk menyimpan serta melayani pengguna dalam mengakses koleksi digital.
Untuk menwujudkan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga, program/software yang digunakan untuk memenejemen koleksi digital (skripsi, thesis, disertasi, dan laporan penelitian) dengan mengadopsi software Ganesha Digital Library (GDL) versi 4.0 milik KMRT (Knowledge Management Research Group) ITB. GDL ini dibuat dengan bahasa pemograman PHP dan menggunakan database MySQL serta search engine SWISH-EGDL.
Dalam perkembangan perpustakaan digital di Perpustakaan Universitas Airlangga menggunaka istilah ADLN (Airlangga Digital Library Network). Dengan adanya sistem ADLN ini sumber-sumber informasi yang berisi tentang koleksi-koleksi civitas akademika(thesis,disertasi,laporan penelitian dan skripsi) dapat dimasukkan dalam program ini.
Saat ini informasi yang tersaji dalam sistem ADLN selain berisi deskripsi fisik koleksi pustaka juga berisi abstrak dari koleksi pustaka tersebut. Untuk kedepan isinya tidak hanya abstrak namun akan dikembangkan dalam bentuk full text. Full text yang tersaji dalam sistem ADLN saat ini hanya koleksi thesis, skripsi dan laporan penelitian.
Setelah ADLN dapat diterapkan di Perpustakaan Universitas Airlangga, maka sejak tahun 2004 ADLN ini diperkenalkan ke ruang baca dan lembaga dilingkungan Universitas Airlangga. Dan dengan terhubungnya Universitas Airlangga, diharapkan pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi-informasi yang ada diruang baca fakultas/lembaga maupun sebaliknya di perpustakaan.
Selain ADLN, di Perpustakaan Universitas Airlangga saat ini juga menggunakan program LARIS (Library Automation Retrieval Information System). Program ini juga mengadopsi program yang open source dari LASer sistem otomasi milik MDLRG (Muhamadiyah Digital Library Research Group) UMM. LASer dirancang dengna menggunakan bahasa pemograman PHP serta menggunakan sistem database MySQL.
LARIS merupakan program sistem otomasi perpustakaan yang digunkan dalam proses pengolahan, penelusuran, layanan sirkulasi, dan absensi staff di Perpustakaan Universitas Airlangga. Dengan adanya program ini maka kendala yang dihadapi oleh Perpustakaan Universitas Airlangga yaitu letak kampus A,B, dan C yang saling berjauhan dapat diatasi . Dengan demikian juga petugas bagian sirkulasi dapat mengetahui buku yang dipinjam oleh seorang mahasiswa, baik buku tersebut ada di lokasi perpustakaan kampus A,B, maupun C. Bagi pengguna bila sistem ini sudah dioperasikan secara maksimal makan akan mengetahui status buku, apakah buku tersebut sedang dipinjam atau bisa dipinjam. Sedangkan absensi pegawai berfungsi untuk mengetahui waktu kehadiran dan pulang dari seorang pegawai sehingga bisa dipantau aktifitasnya didalam perpustakaan.

BAB 4
Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN DAN SARAN

Menurut keputusan Presiden RI No.11 mengungkapkan bahwa E-Library adalah salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai kegunaan sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional.
Salah satu manfaat dari penerapan E-Library ini ialah membantu perpustakaan menyimpan data-data buku yang langkah, dimana nanti dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkan dan darimana pun
Diharapkan dengan adanya E-Library ini dapat membantu para pengguna dalam mengakses perpustakaan tanpa harus ke perpustakaan yang ada, kapanpun dan dimanapun itu. E-Library ini dapat membantu pengguna yang ingin mencari informasi mengenai buku-buku maupun informasi yang ingin didapat dengan mengunduhnya secara realtime atau online.

Daftar Pustaka
Sucahyo, Y., & Ruldeviyani, Y. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Wiley.
Suryandari. (2007). PERPUSTAKAAN DIGITAL. Jakarta: Wiley.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Surya Prawira
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 26 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Protestan
Alamat : Jl. Beringin No.66D Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon : +6281952216222
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2. SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3. SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Vinsen Sius
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 30 September 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Gajahmada 18 No.12 Pontianak, Kalimantan Barat
Telepon : +6281952605877
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Gembala Baik (1997 – 1999)
2. SD Gembala Baik I (1999 – 2005)
3. SMP Gembala Baik (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rudi Sumarno
Tempat / tanggal lahir : Selat Panjang, 24 Maret 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Komp. Pondok Mutiara block E No.43 Pekanbaru, Riau
Telepon : +6282170588555
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Kalam Kudus Selat Panjang (1997 – 1999)
2. SD Kalam Kudus Pekanbaru (1999 – 2005)
3. SMP Kalam Kudus Pekanbaru (2005 – 2008)
4. SMA Kalam Kudus Pekanbaru (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Willys Bun
Tempat / tanggal lahir : Sungai Ayak, 3 November 1994
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Gajahmada 24, No.12
Telepon : 0812-99001185
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Santo Yosef (1997 – 1999)
2. SD Yos. Soedarso (1999 – 2005)
3. SMP Negri 1 Belitang Hilir (2005 – 2008)
4. SMA Gembala Baik (2008 – 2011)
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Andy Bernardus
Tempat / tanggal lahir : Pontianak, 17 Desember 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Alamat : Jl. Beringin No. 85e
Telepon : 085210575151
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Santa Maria
2. SD Karya yosef
3. SMP Santo Petrus
4. SMA Santo Petrus
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dedi Julius
Tempat / tanggal lahir : Bekasi, 4 Juli 1993
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Perjuangan No. 27
Telepon : 081218698187
Pengalaman Kerja : Tidak ada

Latar belakang pendidikan :
1. TK Ananda
2. SD Ananda
3. SMP Ananda
4. SMA Ananda
5. Universitas Bina Nusantara (2011 – Sekarang)

Advertisement

Leave a Reply